Urban Farming, Alternatif Pertanian Lahan Sempit Untuk Peluang Usaha

Infarm
26 November 2024
.
Urban Farming, Alternatif Pertanian Lahan Sempit Untuk Peluang Usaha
1223
.

Semakin cepat laju pertumbuhan populasi daerah perkotaan akan menimbulkan masalah lingkungan, mulai dari konversi lahan sampai degradasi kualitas lingkungan akibat polusi dan sampah. Tantangan tersebut dalam pembangunan pertanian selalu dihadapkan pada ketersediaan sumberdaya lahan yang semakin langka (lack of resources),

Masalah pokok kehidupan masyarakat perkotaan metropolitan adalah bagaimana cara memenuhi kebutuhan pokok (pangan) dan menikmati kesejukan, kenyamanan oleh karena ketersediaan bahan dan udara segar di lingkungannya. Keadaan tersebut justru mampu memunculkan ide baru yaitu dengan mengadakan program pertanian perkotaan (urban farming).

Pengertian Urban Farming

Urban farming merupakan teknik pertanian dengan mengoptimalkan lahan yang dimiliki atau intensifikasi pertanian. Urban farming cocok untuk masyarakat perkotaan yang mayoritas memiliki lahan terbatas.

Pertanian perkotaan (urban farming) dapat mencakup peternakan, budidaya aquaponik, dan produk non-makanan seperti memproduksi benih, membudidayakan bibit, dan menumbuhkan bunga. Hal ini dapat dicirikan dalam hal kedekatan geografis produsen untuk konsumen, praktik produksi dan distribusi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Gaya Hidup Pertanian Organik, Demi Masa Depan yang Berkelanjutan

Teknik penanaman urban farming bisa menggunakan media tanah maupun secara hidroponik. Namun, jika wilayah kalian punya keterbatasan air dan tanah maka cara hidroponik sangatlah cocok untuk diterapkan. Media hidroponik hanya membutuhkan lebih sedikit air pada proses penanamannya, dibandingkan media yang harus rutin melakukan penyiraman.

Manfaat urban Farming

Urban farming juga memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitar. Dengan melakukan kegiatan cocok tanam di perkotaan, dapat mereduksi polusi lingkungan, menambah keasrian lingkungan bahkan dapat mencukupi kebutuhan pangan sehat di lingkungan sekitar. Pengelolaan urban farming memberikan berbagai manfaat bagi manusia dan juga lingkungan, manfaat tersebut antara lain

Baca Juga: Apakah Benar Pangan Organik Lebih Sehat ?

1. Bermanfaat Bagi Kesehatan

Produk yang dihasilkan dari usahatani urban farming memberikan tingkat kualitas yang lebih tinggi karena kegiatan budidayanya terkontrol mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan sampai panen dan pasca panen. Konsep pengelolaan dapat memperoleh hasil panen yang segar dan sehat bagi manusia ketika mengkonsumsinya.

2. Bermanfaat Bagi Linkungan

Konsep urban farming dapat mengurangi polusi lingkungan baik di tanah, air maupun udara. Beberapa tanaman dalam kegiatan urban farming dapat memiliki fungsi untuk mendegradasi polutan, menyerap racun dan selanjutnya mengubah senyawa toksik di dalam tanah.

3. Manfaat Ekonomis

Urban farming menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan para petani muda dan masyaralat secara umum. Tujuan umum urban farming yaitu dapat meningkatkan taraf hidup petani dengan kegiatan atau program yang lebih produktif, menguntungkan serta memperluas lapangan pekerjaan.

Apa Perbedaan Urban Farming dan Pertanian Konvensional

Terdapat sebuah perbedaan antara teknik urban farming dan pertanian konvensional. Perbedaan ini didasari oleh kondisi ekonomi, social, budaya, iklim, dan geografis. Konsep pertanian urban farming biasanya hanya menfokuskan hasil produksinya untuk lingkup keluarga saja. Pada kenyataannya urban faming lebih sering menggunakan tempat yang minimalis seperti teras rumah atau atap rumah.

Hal ini berbeda dengan konsep pertanian konvensional. Pada praktiknya konsep ini menggunakan area lahan yang luas saat penanaman. Tujuannya adalah untuk memaksimalkna jumlah produksi yang lebih besar, sehingga pendistribusian akan semakin yang luas .

Artikel Trending