.
.
Crocus sativus L. saat ini telah banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Crocus sativus L. atau yang lebih dikenal dengan saffron dengan aroma, warna dan rasa yang unik dianggap sebagai pengantar baru untuk masakan dan obat-obatan. Faktanya, Saffron telah digunakan sebagai bahan makanan di berbagai belahan dunia sejak zaman kuno.
Bagi masyarakat Indonesia sendiri, tanaman saffron tidak dibudidayakan sebagai tanaman rempah, tapi sebagai tanaman hias dan sebagian digunakan untuk obat herbal. Tanaman hias ini ditanam untuk dinikmati keindahan bunganya. Saffron mempunyai berbagai spesies yang dapat dibedakan berdasarkan corak dan warna mahkota bunganya.
Baca Juga: Cara Menanam Seledri di Polybag Agar Tetap Tumbuh Subur
Mengenal Tanaman Saffron
Saffron (Crocus sativus) adalah tanaman rempah paling mahal di dunia dan satu-satunya tanaman yang dijual dalam ukuran gram. Saffron bahkan harga untuk komoditasini lebih mahal daripada emas. Tanaman ini biasa digunakan sebagai pewarna, penyedap dan penguat aroma masakan.
Safron yang kita kenal saat ini merupakan spesies yang berasal dari mutasi Crocus cartwrightianus. Salah satu bagian yang bernilai jual tinggi adalah putik bunganya. Bunga Saffron (Crocus Sativus) adalah tumbuhan tahunan (perenial) yang berbunga di musim gugur. Bunga saffron ini berwarna ungu tidak dapat melakukan penyerbukan alami karena bunga ini steril maka dalam penyerbukan bunganya perlu melalui bantuan manusia.
Setelah tanaman selesai berbunga, umbi harus digali dan dipisah-pisahkan untuk musim tanam berikutnya. Umbinya juga hanya bertahan semusim dan membelah diri menjadi hingga 10 cabang umbi untuk kemudian tumbuh menjadi tanaman baru. Umbi bunga saffron berbentuk globular (seperti bawang), berdiameter 4,5 cm, dan diselubungi serat yang saling bersilangan di bagian luar.
Mengapa Saffron Harganya Mahal?
Saffron disebut-sebut lebih berharga daripada emas, sehingga dinobatkan sebagai rempah termahal didunia. Safron diambil dari bunga crocus yang mudah ditanam, sayangnya, setiap bunga crocus hanya akan menghasilkan sedikit safron setiap tahunnya. Dibutuhkan 50-60 bunga safron untuk menghasilkan satu sendok teh putik. Hal ini lah yang membuat safron menjadi rempah paling mahal di dunia.
Baca Juga: Kacang Macadamia, Kacang Termahal di Dunia
Syarat Tumbuh Tanaman Saffron
Saffron dapat tumbuh hampir diseluruh negara didunia, terutama yang memiliki musim panas dan dingin. Kondisi iklim tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman saffron, karena faktor keberhasilannya justru pada penggunaan media tanam.
Cara Budidaya Tanaman Saffron
Tanaman saffron dapat menghasilkan bunga yang banyak dengan kualitas terbaik apabila dibudidayakan dengan teknik budidaya yang benar. Berikut ini adalah tahap-tahap budidaya saffron yang perlu diperhatikan agar mendapatkan bunga saffron yang berkualitas .
1. Siapkan Bibit Tanaman
Awalanya kalian harus membeli pongkol crocus secara online dimarketplace. Tanaman safron berbunga ungu tumbuh dari pongkol crocus (yang serupa dengan umbi). Pongkol ini harus dibeli dalam keadaan segar, sesaat sebelum ditanam. Umbi yang akan ditanam terlebih dahulu dimasukkan ke dalam larutan fungisida berbahan aktif Mankozeb untuk mencegah pertumbuhan jamur pathogen.
2. Penanaman
Pemilihan media tanam sangat menentukan pertumbuhan tanaman saffron. Tekstur tanah yang paling sesuai yaitu tekstur pasir berdebu dengan pH tanah 5-8. Tanah bertekstur liat tidak sesuai untuk pertumbuhan saffron. Selama masa perkecambahan dan pertumbuhan awal, tanaman saffron membutuhkan kondisi tanah yang lembab.
Secara umum saffron dibudidayakan pada siklus tanam panjang selama 10-11 tahun. Siklus tanaman yang direkomendasikan yaitu siklus pendek berkisar 4-5 tahun. Umbi saffron ditanam sebanyak 2 buah tiap potnya. Ukuran pot yang direkomendasikan yaitu dengan diameter 25 cm dan tinggi 20 cm. pilih area tempat menanam yang mendapatkan sinar matahari tinggi.
3. Perawatan
Saat sudah besar, maka harus rutin melakukan penyiraman. Setidaknya, siram air sebanyak 1-3 kali dalam seminggu saat musim panas. Namun saat musim hujan, bisa melakukan penyiraman seminggu sekali dan cek juga kelembapanya. Jangan lupa memberikan pupuk kompos pada tanaman saffron 1-2 minggu sekali.
4. Panen
Tanaman saffron memang terlihat sangat mudah untuk dibudidayakan, namun kalian harus cukup bersabar untuk menanti masa panen. Pada dasarnya bunga saffron biasanya baru akan muncul ketika 6-8 minggu setelah ditanam, bahkan bisa tumbuh lebih lama. Dalam satu umbinya akan menghasilkan satu bunga, dan tiap bunganya hanya akan menghasilkan 3 putik saffron saja.