Jarang Disadari, 5 Kerugian Gulma Bagi Tanaman dan Cara Pengendaliannya

Infarm
26 November 2024
.
Jarang Disadari, 5 Kerugian Gulma Bagi Tanaman dan Cara Pengendaliannya
1109
.

Pada proses budidaya tanaman, pasti terdapat hambatan yang dijumpai. Hambatan tersebut bisa berupa kekurangan nutrisi, faktor cuaca, adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) maupun gulma. 

Gulma merupakan tanaman liar yang tumbuh tumbuh di lahan budidaya dalam waktu tertentu yang bisa mengganggu produktivitas tanaman.  Maka dari itu, munculnya gulma dalam sebuah penanaman tidak boleh diabaikan begitu saja, melainkan perlu adanya perhatian karena gulma dapat bersifat merugikan.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Penyakit Tanaman yang Menyerang Saat Musim Hujan

Kerugian Gulma Bagi Tanaman

Adanyaa gulma dapat menimbulkan persaingan antara tanaman dan gulma untuk berebut kebutuhan hidupnya seperti cahaya, hara, dan air, sehingga dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk tumbuh normal. Selain itu, gulma dapat merugikan tanaman budidaya kita, berikut ulasan singkat kerugian gulma bagi tanaman.

1. Merebut Nutisi
Gulma dan tanaman mempunyai persyaratan tumbuh yang hampir sama, yakni sama-sama membutuhkan nutrisi yang cukup. Namun jika keduanya hidup secara berdekatan, akan  mengakibatkan salah satu pihak akan kehilangan nutrisi dan unsur hara. 
 
Gulma memiliki sifat yang rakus. Sifat ini yang mengakibatkan gulma merebut nutrisi dan unsur hara dari tanaman, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak berjalan dengan baik. 
 
2. Punya Zat Alelopati
Gulma terkenal akan sifatnya yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman lain. Hal ini dinamakan dengan simbiosis alelopati. Alelopati merupakan suatu zat yang bersifat racun yang dikeluarkan oleh tumbuhan lain yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman di sekelilingnya.
 
Namun, tidak semua gulma bersifat mempunyai zat alelopati, hanya ada beberapa saja seperti Agropyron repens L., Cyperus rotundus L., Cyperus escuoentus L., Cynodon dactylon L. dan Imperata cylindrica L.
 
3. Perawatan Harus Intensif
Merawat kebersihan kebun menjadi suatu hal yang wajib diperhatikan ketika proses penanaman. Tapi terkadang munculnya gulma dapat menimbulkan kesan kotor pada area kebun kalian. Hal ini dikarenakan gulma dapat merusak kebersihan, sehingga kebun menjadi tidak rapi.
 
Selain menjadi tidak bersih, gulma juga berdampak pada terhambatnya perawatan tanaman. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan perawatan tanaman dengan cara sanitasi atau pembersihan kebun secara berkala.
 
4. Tempat Inang Hama Tanaman
Gulma sering menjadi tempat bersarangnya hama tanaman. Hal ini bisa disebabkan karena gulma menyediakan makanan  serta menjadi tempat berlidung dan berkembangbiak hama tersebut. Salah satu contoh yaitu, gulma sebagai tumbuhan inang virus Tungro. Virus Tungro menjadi salah satu penyebab penyakit tungro yang merupakan salah satu ancaman terhadap produksi padi di Indonesia. Gulma memiliki peran sebagai sumber infeksi penyakit tungro dan vektor pada tanaman padi. 
 
5. Menambah Biaya Perawatan
Pada umumnya gulma memilki kerugian dalam sebuah penanaman. Perawatan tanaman dari gulma menjadi suatu pekerjaan wajib untuk menjaga kebersihan kebun. Dalam pegendaliannya bisa secara manual atau dicabut dan menyemprotkan cairan herbisida.
 
Namun, penggunaan herbisida yang terus-menerus dapat menimbulkan resistensi gulma atau kekebalan gulma dalam merespons herbisida. Sehingga untuk membasmi gulma yang sudah memiliki tingkat resistensi  tinggi, membutuhkan herbisida dengan dosis yang lebih tinggi  lagi, hal ini akan berdampak pada pembiayaan yang semakin mahal dan risiko pencemaran lingkungan yang tinggi.
 

Bentuk Persaingan Gulma dan Tanaman

Bentuk persaingan gulma dan tanaman adalah:
1. Persaingan Memperebutkan Air
Gulma membutuhkan air hampir 2 kali lipat dari tanaman. Persaingan memperebutkan air biasa terjadi pada lahan kering atau tegalan.
 
2. Persaingan Memperebutkan Hara
Gulma lebih banyak menyerap unsur hara daripada tanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma mengandung kadar nitrogen dsua kali lebih banyak dari pada tanaman jagung. Hal ini sesuai denga salah satu sifat gulma, yaitu bersifat rakus.
 
3. Persaingan Memperebutkan Cahaya
Dalam keadaan air dan hara yang cukup, gulma bersaing dengan tanaman memperebutkan cahaya, biasanya terjadi saat musim hujan. Tumbuhan yang cepat tumbuh (lebih tinggi) dan batangnya lebih rimbun akan memperolah cahaya lebih banyak. Sedangkan, tumbuhan lainnya yang lebih pendek, muda dan batangnya kurang akan ternaungi oleh tumbuhan terdahulu sehingga pertumbuhannya terhambat.

Baca Juga: Wajib Paham, 7 Jenis Hama Pengganggu Tanaman Hidroponik

Cara Pengendalian Gulma

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, gulma mempunyai sifat yang rakus sehingga dapat merugikan tanaman. Jika hal ini tidak kendalikan secara intensif, maka produktivitas tanaman akan kalah. Maka dari itu, penting untuk mengendalikan hama dan berikut beberapa cara pengendalian hama.
 
1. Pengendalian Secara Kultur Teknis
Cara pengendalian secara kultur teknis bisa dimulai saat pengolahan tanah. Hal ini berujuan agar gulma atau benih gulma dapat hancur dan bersih ketika sudah mulai menanam. Jika ada gulma yamg tumbuh, kondisi tanaman sudah besar dan tidak akan terganggu pertumbuhannya.
 
2. Pengendalian Secara Mekanik
Pengendalian secara mekanik dilakukan menggunakan beberapa alat seperti, cangkul ataupun sabit, bahkan kalian juga bisa mencabut manual menggunakan tangan. Tapi jika mempunyai lahan yang luas harus menggunakan traktor agal lebih efisien.
 
3. Pengendalian Secara Kimiawi
Jika pengendalian diakukan secara kimia, biasanya menggunakan herbisida. Cara pengaplikasinnya bisa menggunakan power sprayer, traktor sprayer, atau alat lainnya. Waktu pengaplikasinnya biasa dilakukan sebelum penanaman atau sesudah panen.
 

Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.

Artikel Trending