7 Tips Menanam Hidroponik Secara Sederhana di Rumah Untuk Pemula

Infarm
26 November 2024
.
7 Tips Menanam Hidroponik Secara Sederhana di Rumah Untuk Pemula
1120
.

Hidroponik merupakan cara penanaman tanpa menggunakan media tanah, sebagai gantinya menggunkaan media air. Tanaman yang dibudidayakan dalam hidroponik biasanya meliputi sayur dan buah.

Hidroponik ini juga sangat cocok bagi kalian yang hidup didaerah perkotaan, sehingga lahan untuk menanam sangat terbatas. Tentu, menanam menggunakan media air berbeda degan cara konvensional atau media tanah.

Baca Juga: Wajib Paham, Ini Cara Menanam Hidroponik Untuk Pemula

Tips Menanam Hidroponik Secara Sederhana di Rumah

Hidroponik merupakan salah satu cara bercocok tanam yang memanfaatkan air sebagai media nutrisi yang akan langsung diserap oleh tanaman sebagai penunjang tumbuhnya tanaman. Hidroponik dapat dilakukan di lahan yang terbatas diperkotaan. Nutrisi pada hidroponik diperoleh dengan mencampurkan formula cair A dan B, biasa disebut dengan pupuk AB Mix. Sat proses penanaman hidroponik, perlu mengetahui tips dan trik agar pertumbuhannya maksimal, berikut penjelasannya.

1. Proses Semai Benih

Pada dasarnya, proses semai benih tanaman hidroponik sama dengan menyemai benih konvensional atau media tanah. Kalian bisa menggunakan rockwool untuk media semainya. Jangan langsung menyemai benih pada instalsi hidroponik, karen persentase tumbuhnya akan kecil.

Pemilihan rockwool ini bermanfaat menyerap unsur hara, menyerap pupuk, dan sirkulasi udara pada akar tanaman. Rockwool sangat berperan untuk mengapit akar tanaman pada saat proses tumbuhanya.

2. Pastikan Tanaman Tekena Sinar Matahari

Setelah benih tanaman sporut atau berkecambah, wajib terkena sinar matahari untuk menghidari kutilang. Tanaman kutilang adalah sinonim dari kurus, tinggi, dan langsing. Batang tanaman tinggi, namun tidak bisa berdaun banyak dan warnanya sedikit kuning pucat. Hal ini menandakan tanaman tidak mendapatkan nutrisi yang cukup saaat proses semai. Untuk menghindari hal tersebut, setelah semai harus segera dijemur dibawah sinar matahari.

Jika tanaman sudah terlanjur menjadi kutilang, sebaiknya segera mengganti benih dan menanam kembali dari awal. Tanaman butuh menyerap sinar matahari untuk proses fotosintesis. Maka dari itu sinar matahari sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan daun.

3. Media Penanaman Hidroponik

Selain media rockwool, kalian juga garus menyiapkan alat dan bahan lainnya seperti netpot yang berguna untuk menyangga tanaman agar tidak tenggelam, sehingga menyisakan akar di dalam air. Hal yang paling penting adalah siapkan tanaman semai yang sudah berdaun dan memiliki serabut akar.

Teknik hidroponik memang menggunakan air sebagai media utamanya. Cara ini sangat cocok untuk kalian yang punya lahan kecil, bisa meggunakan set hidroponik mini atau menanam secara bertingkat. Gunakan juga perlatan bekas, seperti wadah atau botol bekas. Selain mendukung gerakan go green, ini bisa menghemat anggaran dengan menggunakan bahan bekas

4. Beri Nutrisi yang Tepat Untuk Pertumbuhan Tanaman

Seperti teknik menanam dala tanah, asupan nutrisi juga penting dalam hidroponik. Nutris tersebut juga harus mengandung unsur hara, baik mikro dan mikro. Sehingga pertumbuha tanaman dapat lebih maksimal.

Menanam secara hidroponik bukan berarti hanya mengandalkan air saja dalam perawatannya.  Hal yang paling penting adalah nutrisi mengandung fosfor, natrium, dan kalium. kalian bisa menggunakan nutrisi AB Mix Infarm,  salah satu nutrisi hidroponik yang paling banyak digunakan. 

Larutkan saja nutrisi AB Mix dengan air 5 ml per liter. Jangan lupa untuk mengganti secara berkala jika sidah keruh agar tanaman tidak layu dan mati. Hal ini juga berguna untuk menjaga kebersihan pada air.

5. Gunakan TDS Meter

TDS meter merupakan alat yang sudah umum digunakan dalam penanaman hidroponik. TDS (Total Dissolved Solid) berfungsin untuk menghitung kadar larutan nutris yang terkandung dalam air. Saat melarutkan nutrisi AB Mix, kalian perlu mengukur kebutuhan ppm tanaman.

PPM adalah sebuah satuan untuk mengukur tingkat kepekatan larutan. Setiap tanaman memiliki kebutuhan ppm yang berbeda-beda. Jangan sampai melarutkan nutrisi pada aor hidroponik tanpa mengetahui kadar kepekatannya. Alat ukur TDS menjadi senjata penting saat menanam secara hidroponik.

6. Memahami Tahapan Semai Hingga Panen

Setiap jenis tanaman memiliki tahapan menanam yang berbeda-beda, seperti penanaman benih, umur pindah tanam, perawatan, hingga waktu panen. Untuk melancarkan proses berkebun hidroponik, kalian perku memami pandunnnya secara baik.

Tidak semua jenis tanaman dapat dibudidayakn secara hidroponik, kalian perlu mempertimbangkan jenis tanaman apa saja yang tepat. Pertimbangkan juga jumlahnya menyesuaikan bahan yang digunakan dan kebutuhan.

7. Proses Perawatan Tanaman Hidroponik

Saat tanaman sudah mulai tumbuh, lakukan perawatan secara baik agar dapat berkembang optimal. Jangan lupa untuk memeriksa larutan nutrisi dengan pas saat mengganti air.  Ketika warna air sudah hijau keruh bisa diganti.

Bersihkan daun-daun yang layu dan menguning, daun yang rusak tersebut bisa menulari tanaman yang lain. Pasrikan tanamaan terkena sinar matahari secara berkala, karen sangat membantu dalam proses fotosintesis dan mencegah kelembapan. Kalian juga bia menyemprotkann pestisida nabati Infarm jika ada tanaman yang terserang hama.

Menanam secara hidroponik memerlukan berbagai persiapan dan perawatan yang rutin. Hasil tanaman hidroponik cenderung lebih bersih dan steril karena tidak bercampur dengan media tanah.

Baca Juga: Cara Menaman Pakcoy Hidroponik Dari Box Buah Bekas

Jenis Sistem Hidroponik Paling Umum

1. Sistem wick

Metode wick merupakan metode hidroponik yang paling sederhana. Teknik ini menggunakan sumbu (kain flanel) untuk mengalirkan nutrisi pada akar tanaman. Sisem wick ini tanpa menggunakan pompa dan pengatur waktu, karena pengembangan dari sistem water culture. Sistem ini sangat direkomendasikan bagi yang ingin memulai menanam, terutama untuk tanaman sayuran.

2. Sistem NFT System (Nutrient Film Technique)

NFT adalah metode dimana air yang berisi dipompa ke nampan (talang, pipa pralon) tempat tumbuh tanaman dan mengalir diatas akar tanaman. Selain itu, pada sistem ini talang air sengaja dimiringkan sekitar 2-5 derajat. Air yang dialirkan akan kembali ke ember dan pompa akan membuat air naik kembali ke talang air dan begitu seterusnya.

3. Sistem DFT (Deep Flow Technique)

Sistem DFT merupakan jenis hidroponik yang larutan nutrisinya terus mengalir di sekitar akar tanaman. Pada sistem ini, air nantinya akan dialirkan dari bak nutrisi melalui pipa atau selokan. Nantinya, air tidak akan langsung mengalir melainkan akan menggenang terlebih dahulu sebelum nantinya mengalir secara otomatis apabila sudah melebihi batas yang ditentukan. Nantinya, air nutrisi tersebut akan dialirkan kembali ke bak dan begitu seterusnya. Selain itu pipa yang digunakan dibentuk sejajar semua.

4. Aeroponik

Sistem ini, tanaman ditumbukan pada udara yang lembab tanpa menggunakan tanah atau medium agregat (geoponik). Sistem aeroponik berbeda dengan hidroponik konvensional. Pada sistem ini, akar menggantung di udara dan disemprot air setiap beberapa menit. Sistem aeroponik membutuhkan pengatur waktu dengan durasi singkat yang menjalankan pompa. Tetapi karena air tetap digunakan untuk menyalurkan nutrisi, maka sistem ini juga dianggap sebagai salah satu tipe hidroponik.

Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya  klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel

Artikel Trending