.
.
Mint (Mentha spp.) adalah tanaman herbal yang populer karena aromanya yang segar dan rasanya yang khas. Daunnya sering digunakan dalam berbagai hidangan, minuman, hingga produk kecantikan dan kesehatan. Salah satu cara paling praktis untuk menanam mint di rumah adalah dengan menggunakan stek batang, yaitu menumbuhkan tanaman baru dari potongan batang mint yang sudah ada. Metode ini tidak hanya mudah tetapi juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Yuk, simak cara lengkapnya di bawah ini!
Mengapa Menanam Mint dengan Stek Batang?
Menanam mint dengan stek batang memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode lain seperti penanaman biji. Dengan stek batang, tanaman mint cenderung lebih cepat tumbuh dan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Selain itu, stek batang mint lebih tahan terhadap kondisi lingkungan karena berasal dari tanaman dewasa yang sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar. Metode ini juga lebih hemat waktu, karena kamu tidak perlu menunggu lama untuk melihat daun-daun mint segar tumbuh.
Langkah-Langkah Menanam Mint dengan Stek Batang
1. Memilih dan Memotong Batang Mint
Pilih batang mint yang sehat, segar, dan bebas dari hama atau penyakit. Idealnya, pilih batang yang sudah cukup tua tetapi masih lentur, biasanya memiliki warna hijau segar dan batang yang tidak terlalu berkayu. Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong batang mint dengan panjang sekitar 10–15 cm. Potong tepat di bawah ruas daun untuk memudahkan pertumbuhan akar baru.
Setelah dipotong, buang daun-daun di bagian bawah batang, sisakan hanya 2–3 helai daun di bagian atas. Daun yang terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan akar karena tanaman akan lebih fokus pada fotosintesis daripada pembentukan akar baru.
2. Menumbuhkan Akar dalam Air
Siapkan gelas atau wadah bening yang sudah diisi dengan air bersih. Masukkan batang mint yang telah disiapkan ke dalam gelas dengan posisi bagian bawah batang terendam air sekitar 3–5 cm, tetapi jangan sampai daunnya ikut terendam karena bisa membusuk.
Letakkan gelas di tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung, seperti di dekat jendela. Sinar matahari pagi yang lembut sangat baik untuk membantu proses fotosintesis tanpa membuat tanaman stres. Gantilah air setiap 2–3 hari sekali untuk menjaga kebersihan dan mencegah tumbuhnya lumut atau bakteri di dalam air.
Setelah 7–14 hari, biasanya akan mulai muncul akar-akar putih sepanjang 2–5 cm. Jika akarnya sudah cukup panjang, tanaman siap dipindahkan ke media tanam.
3. Menanam Stek Mint di Media Tanam
Siapkan pot atau polybag berisi media tanam gembur. Media tanam yang baik bisa menggunakan campuran tanah, kompos, dan sedikit pasir dengan perbandingan 2:1:1 untuk menjaga drainase tetap baik. Jika menggunakan metode hidroponik, kamu bisa menggunakan rockwool atau cocopeat sebagai media tanam.
Buat lubang kecil di media tanam, lalu masukkan batang mint dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Tutup kembali dengan tanah dan tekan perlahan untuk memastikan tanaman berdiri kokoh. Setelah ditanam, sirami tanaman mint secukupnya hingga tanah lembap tetapi tidak becek.
4. Perawatan Tanaman Mint
Tanaman mint memerlukan perawatan yang relatif mudah. Letakkan pot mint di tempat yang mendapat sinar matahari 3–4 jam sehari, tetapi hindari sinar matahari yang terlalu terik agar daun tidak layu.
Lakukan penyiraman secara teratur, yaitu setiap pagi atau sore hari. Pastikan tanah tetap lembap, tetapi jangan sampai terlalu basah karena bisa menyebabkan akar busuk.
Pupuk tanaman mint setiap 2–4 minggu sekali menggunakan pupuk organik cair atau pupuk NPK dengan dosis rendah untuk menjaga pertumbuhan daun tetap subur. Jika daun mint mulai tumbuh rimbun, kamu bisa memangkas daun secara berkala untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan menjaga tanaman tetap sehat.
Tips Agar Tanaman Mint Tumbuh Subur
- Pangkas Secara Rutin: Pangkas daun mint yang sudah tua atau layu untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.
- Hindari Overwatering: Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik untuk menghindari akar busuk.
- Jauhkan dari Hama: Tanaman mint biasanya tahan hama, tetapi jika ada serangan kutu daun, gunakan pestisida alami seperti air bawang putih atau neem oil.
- Pemupukan Rutin: Berikan pupuk organik secara berkala untuk menjaga tanaman tetap subur dan hijau.
Manfaat Menanam Mint di Rumah
Menanam mint di rumah memberikan banyak manfaat. Selain bisa menikmati daun mint segar untuk berbagai keperluan, kamu juga bisa menghemat pengeluaran karena tidak perlu lagi membeli mint di pasar. Daun mint bisa digunakan sebagai bahan masakan, minuman seperti teh atau infused water, dan juga sebagai campuran dalam salad.
Selain itu, mint juga memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu pencernaan, meredakan sakit perut, dan memberikan efek menyegarkan pada napas. Menanam mint di rumah juga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan karena tanaman ini mampu menyerap polutan dan menghasilkan oksigen.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.