Tanaman Cabai Berdaun kuning dan Keriting ? Pertanda Terserang Virus Gemini
Infarm
26 November 2024
.
1076
.
Setiap tanaman berpeluang terserang hama dan penyakit, tanpa terkecuali tanaman cabai. Jika tanaman cabai terkena virus atau penyakit bisa menyebabkan pertumbuhannya lambat atau bahkan hingga mati.
Salah satu virus yang menyerang tanaman cabai adalah virus gemini. Tanaman cabai yang terkena virus tersebut akan memunculkan bercak kuning pada daun, yang menandai klorofil pada bagian daunnya rusak. Rusaknya klorofil ini berpengaruh pada tumbuh kembang, produktivitas, dan menghasilkan cabai yang berkualitas.
Penyakit kuning atau virus gemini sudah menjadi penyakit utama dalam tanaman cabai di Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh hama kutu kebul. Perlu kalian tau, bahwa kutu kebul dewasa sudah mengandung virus, dan proses penularannya ketika hama tersebut menghisap daun cabai.
Ternyata satu hama kutu kebul sudah cukup untuk menyebarkan virus gemini. Apalagi virus ini dapat melakukan penyebaran secara cepat dan menular secara luas, karena sifat kutu kebul yang bisa makan pada semua tanaman. Tidak mengherankan lagi banyak tanaman menjadi tempat inangnya, seperti kedelai, tomat, tembakau, terung, dan lainnya.
Cara mudah untuk mengetahui tanaman cabai terserang virus gemini adalah dengan melihat warna daun, jika terserang maka warna daun akan berubah menjadi kuning terang. Daun yang terserang juga akan mengkerut ke atas seperti sebuah sendok, kemudian tanaman menjadi kerdil, dan tentunya sulit untuk berbuah.
Efek dari virus gemini ini tentunya akan menganggu proses fotosintesis di mana klorofil menjadi unsur penting dalam proses pemasakan atau dapur pada setiap tanaman. Ketika klorofil rusak, proses perkembangan vegetatif atau generatif akan terhambat.
Cara Mencegah Virus Gemini Pada Tanaman Cabai
Saat masih tahap awal serangan virus gemini, biasanya daun tanaman cabai akan terlihat menguning dan daunnya keriting. Untuk mencegahnya bisa menyemprotkan hormone auksin pada bagian daunnya. Hal ini akan merangsang munculnya tunas baru yang sehat. Pastikan penyemprotann saat tidak ada sinar matahari atau malam hari, karena hormon auksin akan rusak jika terkena matahari.
Cara lain untuk pencegahannya yaitu dengan mengurangu serangga yang dapat bertranmisi virus dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Pastikan tanaman memiliki daya tahan yang baik, dengan asupan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang cukup. Tetapi terlalu banyak unsur nitrogen akan lebih rentan terkena penyakit walaupun daunnya berwarna hijau
Virus ini memang tidak bisa diobati, cara mudahnnya dengan memperhatikan sekitar kebun agar tidak ada tanaman yang menjadi sumber virus dan vectornya. Selain itu, kalian bisa menambahkan asam amino sehingga tanaman dapat membentuk klorofil dan memperbaiki struktur daun yang sebelumnya sudah terpapar virus gemini.
Pada serangan daun keriting karena hama masih berpeluang besar untuk disembuhkan ketimbang penyakit akibat virus. Ada beberapa jenis hama yang bisa menyebabkan keriting daun, seperti hama thirps, tungau dan kutu daun. Berikut penjelasan lengkap masing – masing hama:
1. Hama Thrips
Hama Thrip memiliki mobilitas (pergerakan) yang sangat tinggi, mampu meloncat ke tanaman lain. Hama ini menyerang dengan cara meghisap cairan pada tunas muda atau pucuk daun. Gejala yang ditimbulkan yaitu adanya bercak-bercak putih perak atau kekuning-kuningan terutama pada permukaan bawah daun cabai.
Bercak-bercak awalnya tampak dekat dengan tulang daun kemudian melebar hingga menguning seluruh permukaan daunnya. Serangan berat daun menjadi berwarna coklat, mengeriting, dan menggulung ke atas. Pada akhirnya pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak dapat menghasilkan bunga.
2. Hama Tunga
Hama tungau yang sering menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Serangan tungau dimulai dari pucuk daun atau tunas muda. Serangannya dilakukan dengan menghisap jaringan mesofil, sehinga menghambat fotosintesis pada tanaman.
Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun yang lama-kelamaan melebar lalu berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam. Daun yang terserang mengalami perubahan bentuk dan pertumbuhan tunas terhenti. Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus. Pada serangan parah, daun-daun cabai berguguran hingga tidak tersisa sama sekali, tunas menghitam kecoklatan dan mati.
3. Hama Kutu Daun
Hama kutu daun mempunyai ukuran yang besar dan tidak mudah meloncat. Hama ini bukan hanya menyerang daun, tetapi juga menyerang bagian batang dengan cara menghisap cairan tanaman. Punya sifat bergerombol, dan sering bersembunyi dibawah daun, hingga batang tanaman.
Gejala serangan kutu daun hampir mirip dengan serangan tungau. Akibat cairan daun yang dihisapnya, daun menjadi melengkung ke atas, mengeriting, dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok. Kutu daun memiliki kemampuan berkembang biak sangat cepat, karena selain dapat memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.
Pilih bibit cabai yang berkualitas, karena bibit yang berkualitas dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Sebelum menanam bibit, pastikan bibit sudah sehat dan bebas dari penyakit. Selain itu, pilih bibit cabai yang cocok untuk lingkungan tumbuh di daerah Anda.
2. Tanam Cabai di Tempat yang Tepat
Cabai membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Tanamlah cabai di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung minimal enam jam sehari. Selain itu, pastikan media tanam yang digunakan dalam kondisi subur, memiliki pH yang tepat, dan dapat menahan air dengan baik.
3. Berikan Nutrisi yang Cukup
Cabai membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Berikan pupuk yang tepat, seperti pupuk kandang atau pupuk organik lainnya, untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman cabai. Untuk pempukann kalian bisa menggunakan pupuk organic cair cabai dari Infarm, cukup berikan setiap seminggu sekali.
4. Lakukan Penyiraman yang Tepat
Cabai membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Lakukan penyiraman secara teratur, tetapi jangan terlalu sering. Jangan biarkan tanah terlalu kering atau terlalu basah, karena kedua kondisi tersebut dapat merusak akar cabai. Pastikan tanah selalu lembab, tetapi tidak terlalu basah.
5. Pruning Tanaman Cabai
Pruning adalah proses memotong beberapa bagian tanaman cabai, seperti cabang dan daun, untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman. Pruning membantu memperkuat tanaman cabai dan mengarahkan nutrisi ke buah. Pastikan kalian memotong bagian yang rusak atau sakit dan tidak memotong terlalu banyak, karena hal tersebut dapat merusak tanaman.
6. Pertahankan Lingkungan yang Sehat
Cabai rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Pertahankan lingkungan yang sehat dengan membersihkan gulma dan dedaunan yang sudah layu. Gunakan insektisida dan fungisida jika diperlukan, tetapi memakai produk yang aman dan sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
7. Panen Cabai Secara Teratur
Panen cabai secara teratur membantu merangsang produksi buah. Setelah cabai mulai matang, panenlah cabai dengan teratur. Jangan biarkan cabai terlalu lama di pohon, karena dapat mengurangi produksi buah pada tanaman cabai.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.