Punya Segudang Manfaat, ini Cara budidaya Tanaman kelor Agar Berdaun Lebat

Infarm
26 November 2024
.
Punya Segudang Manfaat, ini Cara budidaya Tanaman kelor Agar Berdaun Lebat
1640
.

Ada sebuah peribahasa yaitu “Dunia tak selebar daun kelor”, ini mempunyai makna yaitu dunia itu tidak sempit, tidak selebar daun kelor. Peribahasa tersebut sudah sering kita dengar, dan ternyata daun kelor itu memang sangat kecil. Apakah kalian sadar, kalau tanaman kelor itu sangat mudah untuk kita budidaya dirumah.

Tanaman kelor (Moringa oleifera) sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Menurut sejarah, tanaman kelor berasal dari kaki gunung Himalaya atau India Utara. Saat ini masyarakat Indonesia semakin mengenal kelor dan banyak menanamnya baik di pekarangan maupun di lahan terbuka. Apalagi kelor memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia.

Baca Juga: Cara Menanam Seledri di Polybag Agar Tetap Tumbuh Subur

Apa Itu Tanaman Kelor?

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman berumur panjang (perenial) yang dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Tanaman kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 10-12 meter. Kelor dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering.

Kelor termasuk ke dalam famili Moringaceae yang memiliki daun berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil. Daun kelor  mempunyai 8-10 pasang anak daun dengan arah yang berlawanan terhadap sumbu utama. Tumbuhan kelor memiliki rasa agak pahit, bersifat netral, dan tidak beracun.

Terdapat beberapa julukan untuk pohon kelor diantaranya The Miracle Tree, Tree For Life, dan Amazing Tree. Julukan tersebut muncul karena bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang, hingga akar memiliki manfaat yang luar biasa.

Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan yang intensif. Tanaman ini mampu hidup di berbagai jenis tanah, walaupun lebih suka tanah kering lempung berpasir atau lempung, tetapi dapat hidup di tanah yang didominasi tanah liat. Secara umum lingkungan yang dibutuhkan tanaman kelor adalah iklimtropis atau sub-tropis, ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut.

Baca Juga: Ciplukan, Si Mungil Kaya Manfaat

Kandungan Daun Kelor

Tanaman kelor banyak mengandung berbagai molekul penghambat radikal bebas, seperti senyawa fenolik (asam fenolik, flavonoid, kuinon, kumarin, lignan, stilbenes, tanin), senyawa nitrogen (alkaloid, amina, betalain), vitamin, terpenoid (termasuk karotenoid), dan beberapa metabolit endogen lainnya yang kaya akan aktivitas antioksidan.  

Sejak zaman dahulu daun kelor telah diketahui memiliki berbagai manfaat khususnya untuk kesehatan.Para orang tua jaman dulu telah memanfaatkan daun kelor ini untuk penyembuhan beberapa jenis penyakit.

Penyakit yang paling sering umum diobati dengan penggunaan daun kelor ini adalah penyakit demam.  Daun kelor memiliki manfaat sebagai antimikroba, antibakteri, antioksidan, mempercepat penyembuhan berbagai penyakit radang, mengobati penyakit flu dan pilek, cacingan, bronchitis, kanker, dan tiroid. Selain itu, daun kelor juga biasa digunakan untuk bahan sayuran.

Baca Juga: Miracle Fruit, Si Buah Ajaib Merubah Rasa Masam Jadi Manis

Cara Budidaya Tanaman Kelor

Pohon kelor dapat dibudidayakan dan ditanam di lahan rumah. Proses pembibitan dan penanamannya pun sangatlah mudah.Budidaya tanaman kelor dapat dapat dimulai dari dua cara yaitu generatif (biji atau benih) dan vegetatif (batang).

Baca Juga: Tertarik Budidaya Daun Bawang Dirumah? Ini Caranya

1. Persiapan bibit
a. Generatif
Penanaman dilakukan melalui biji maka tanaman kelor akan tumbuh lebat dan kuat karena sistem perakaran lebih maksimal. Namun, tanaman kelor yang berasal dari biji biasanya membutuhkan waktu pertumbuhan lebih lama. Berikut cara penanaman melalui biji (generatif) :
  • Pilih biji kelor yang berkualitas.
  • Ambil biji atau polong kelor lalu jemur hingga kering di bawah sinar matahari selama minimal lima jam.
  • Jika biji kelor sudah mengering, simpan di tempat sejuk atau kering.
  • Siapkan media tanam untuk menyemai biji. Media semai dapat berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 secara berurutan.
  • Tanamlah biji dalam polybag dan tunggu hingga bertunas Jika tunas sudah tumbuh.
  • Lakukan penyiraman agar tumbuh sehat
  • Jika batang sudah kuat, kamu bisa memindahkannya ke pot yang lebih besar atau di lahan pekarangan
b. Vegetatif
Menanam daun kelor dengan cara stek batang (vegetatif) leboh efektif karena tanaman tumbuh lebih cepat. Kalian bisa  panen daun kelor dalam waktu kurang dari sembilan bulan. Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan. Berikut cara  menanam kelor dengan cara stek batang :
  • Pilih batang kelor yang besar dari tanaman yang sehat. Sebaiknya, pilih batang pohon yang tidak terlalu tua atau terlalu muda dengan ukuran 50-70 sentimeter.
  • Siapkan media tanam polybag.
  • Gunakan gunting atau pisau tanaman untuk meruncingkan ujung batang yang akan ditanam atau kamu bisa memotong serong ujung batang kelor.
  • Tancapkan batang kelor ke dalam tanah namun jangan terlalu dalam.
  • Kamu bisa menggunakan tiang penyangga agar batang kelor tidak rubuh
  • Tunggu hingga muncul tunas dan ranting-ranting baru
  • Siram tanaman kelor setiap lima sampai tujuh hari sekali. Hindari tanah yang becek dan tergenang air dalam waktu lama karena mengakibatkan pembusukan akar.
2. Penanaman
Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah gembur yang subur, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1, campurkan bahan-bahan tersebut dengan mengaduknya hingga merata. Syarat media tanam kelor yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
 
Jika bibit sudah muncul 4 daun atau batangnya kuat maka tanaman kelor siap dipindah tanah. Padatkan perlahan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.Simpan pot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan pot di tempat terbuka.
 
3. Perawatan Tanaman
Tanaman kelor dapat tumbuh dengan subur apabila dilakukan perawatan yang konsisten. Perawatan pohon kelor sangatlah mudah karena kelor dapat tumbuh dengan baik tanpa perlu perawatan khusus. Tanaman kelor yang sudah tumbuh dengan baik membutuhkan sedikit perawatan.
 
Setelah penanaman, aplikasikan pupuk tanaman seperti pupuk organic cair tiap sau minggu sekali Penyiraman dilakukan sehari sekali karena kelor rentan terhadap genangan dan membutuhkan tanah dengan drainase yang baik. Selain itu, tanaman yang berasal dari stek batang yang memiliki akar serabut juga rentan terhadap hujan dan angin.
 
Bunga kelor pertama harus dihilangkan saat mekar untuk mendorong pembuahan di tahun-tahun berikutnya. Pada umur 3 – 5 bulan setelah tanam cabang tanaman kelor perlu dipangkas untuk meningkatkan percabangan.
 
4. Panen
Daun kelor dapat dipanen setelah tanama berumur 6 sampai 12 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik tangkai daun berasal dari cabang. Daun di tengah cabang kurang pahit dan lebih lembut daripada daun pada bagian ujung.
 
Selain daun, bagian tanaman kelor yang dapat dimanfaatkan adalah bunga dan polongnya. Bunga yang dipetik dalam kondisi segar atau kering dapat diolah menjadi teh kesehatan. Sedangkan polong yang dipanen ketika masih muda, lembut dan hijau dapat diolah menjadi makanan kudapan seperti hidangan kacang hijau. Polong yang sudah tua, berwarna coklat, kering serta sehat akan menjadi sumber benih yang berkualitas untuk penanaman kelor selanjutnya.

Artikel Trending