.
.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumberdaya alam yang sangat melimpah. Sejak dulu Indonesia sering memanfaatkan sumberdaya alam yang ada disekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebiasaan tersebut tercermenin daala keseharian kita yang lebih banyak bertarung dalam pengelolaan sumberdaya alam, terutama sumberdaya alam hayati, sehingga Indonesia dikenal dengan negara agraris.
Saat ini masyarakat Indonesia menerapkan sistem pertanian secara modern, tradisoional, ataupun perpaduan keduanya. Tetapi, masyarakat kita lebih suka menggunakan sistem pertanian modern, hal ini merupakan dampak dari konsep “Revolusi Hijau” yang cukup terkenal pada tahun 1960-an.
Dampak positif dari konsep “Revolusi Hijau” dalam kegiatan usaha pertanian adalah ketergantungan petani terhadap pestisida sintetis. Padahal lingkungan sekitar kita menyediakan berbagai sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan pestisida.
Baca Juga: Apakah Benar Pangan Organik Lebih Sehat?
Apa Itu Pestisida Nabati
Pestisida Nabati meruapkan jenis pestisida yang mempunyai bahan aktif dari tumbuh-tumbuhan dan berkhasiat dalam mengendalikan serangan hama pada tanaman. Keunggulan dari pestisida nabati adalah tidak meninggalkan dampak residu berbahaya terhadap tanaman maupun lingkungan atau bersifat biodegradable, serta dapat dibuat dengan cara yang mudah dan peralatan sederhana.
Pestisida nabati mempunyai bahan aktif tunggal atau majemuk yang berfungsi sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant), penolak (repellent), penarik (atractant), menghambat perkembangan, menurunkan keperidian, pengaruh langsung sebagai racun dan mencegah peletakkan telur hama.
Pada luasnya alam ini, terdapat lebih dari 1000 spesies tumbuhan yang mengandung insektisida, lebih dari 380 spesies (zoologi dan botani) mengandung zat pencegah makan (antifeedant), lebih dari 270 spesies mengandung zat penolak (repellent), lebih dari 35 spesies mengandung akarisida dan lebih dari 30 spesies mengandung zat penghambat pertumbuhan.
Pestisida Nabati Menggunakan Tanaman Apa Saja?
Pencapaian dalam produktivitas tanaman yang tinggi dapat dipengaruhi oleh penggunaan benih yang unggul, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Faktor pengendalian hama penyakit merupakan suatu hal penting karena berpengaruh terhadap hasil produksi.
Pestisida nabati itu bersifat ramah lingkungan, karena terbuat dari ekstrak tumbuhan yang mengandung senyawa beracun bagi hama dan penyakit, serta bisa dimanfaatkan sebagai insektisida atau fungisida. Menurut BPTP Balitbangtan Kalimantan Tengah terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat diolah menjadi pestisida nabati, diantaranya
No
|
Nama Umum
|
Nama Ilmiah
|
Bagian Tanaman
|
Penggunaan
|
1
|
Babandotan
|
Ageratum conyzoides
|
Daun, batang, akar
|
Insektisida, nematisida
|
2
|
Bawang putih
|
Allium sativum
|
umbi
|
Insektisida, fungsida, nematisida
|
3
|
Brotowali
|
Tinospora sp.
|
Batang
|
Insektisida
|
4
|
Duku
|
Lansium domesticum K
|
Kulit buah, biji
|
Insektisida
|
5
|
Jarak pagar
|
Jathropa curcas
|
Biji
|
Insektisida
|
6
|
Kunyit
|
Curcuma domestica
|
Rimpang
|
Nematisida, rodentisida
|
7
|
Lada
|
Piper nigrum
|
Buah, biji
|
Insektisida, nematisida, fungisida
|
8
|
Nangka
|
Artocarpus heterophylus
|
Daun
|
Nematisida
|
9
|
Pepaya
|
Carica papaya
|
Akar, daun
|
Nematisida
|
10
|
Serai
|
Andropogon nardus
|
Daun
|
Insektisida, fungisida
|
11
|
Tembelekan
|
Lantana camara
|
Bunga, daun
|
Insektisida
|
Pestisida nabati mempunyai mekanisme kerja yang unik terhadap hama. Kata “unik” ini merujuk pada sebuah efek yang tidak berarti harus membunuh hama sasaran. Unik bisa berarti mengusir, memperangkap, menghambat perkembangan serangga atau hama, mengganggu proses cerna, mengurangi nafsu makan, bersifat sebagai penolak, bahkan memandulkan hama sasaran.
Baca Juga: Apakah Pestisida Kimia Aman Untuk Tanaman
Kelebihan dan Kelemahan Pestisida Nabati
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida nabati adalah keunggulan dan kekurangannya. Ada beberapa poin yang harus kalian ketahui tentang kelebihan dan kekurangan pestisida nabati tersebut.
Kelebihan pestisida nabati, diantaranya
1. Penggunaan pestisida nabati memberikan sifat ramah lingkungan, karena kandungan bahannya berasal dari berbagai macam bagian dari tanaman. Apalagi sifatnya yang mudah terurai, menjadikan bahan racunnya tidak mengendap dalam waktu yang lama
2. Pestisida nabati tidak mempunyai residu yang bertahan lama pada tanaman, sehingga jika diaplikasikan bersifat aman
3. Penggunaan pestisida nabati memiliki nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Selain itu cara pembuatannya pun sangat mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh kalian, sehingga menghemat biaya produksi tanamanmu.
4. Penggunaan pestisida nabati yang diintegrasikan untuk konsep pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.
Kelemahan pestisida nabati diantaranya
1. Intensitas kerjanya lambat, tidak dapat dilihat dalam jangka waktu cepat
2. Konsep kerjanya tidak mematikan langsung hama sasaran, tetapi hanya bersifat mengusir dan menyebabkan hama menjadi tidak berminat mendekati tanaman budi daya
3. Lebih mudah rusak dan tidak tahan terhadap sinar matahari
4. Daya simpan relatif pendek sehingga harus segera digunakan setelah diproduksi dan ini menjadi hambatan dalam memproduksi pestisida nabati secara komersial
5. Penyemprotan harus dilakukan berulang-ulang, sehingga dari sisi ekonomi tidak efektif dan efisien
Penggunaan pestisida nabati bukan bermaksud untuk meninggalkan dan menganggap tabu penggunaan pestisida sintetis, tetapi hanya sebagai alternatif agar kalian tidak tergantung kepada pestisida sintetis, serta penggunaan pestisida sintetis dapat diminimalkan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang parah dikemudian hari.