Sobat infarm pasti udah tidak asing lagi sama sayuran sawi.seringkali kita memanfaatkan sawi menjadi olahan untuk berbagai masakan. Tanaman sawi sangat cocok dibudidayakan didataran rendah maupun tinggi, apalagi sawi sangat mudah dikembangkan dan banyak disukai.
Tanaman sawi termasuk komoditas sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek baik. Selain dilihat dari segi klimatologis, teknis dan ekonomis sosialnya juga sangat mendukung, sehingga layak jika dijadikan usaha pertanian. Apalagi minat masyarakat terhadap tanaman sawi selalu meningkat sering dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran tentang gizi.
Tanaman sawi (Brassisca juncea L) merupakan salah satu tanaman sayuran daun dari keluarga Brassicaceae yang mempunyai manfaat yang tinggi. Bagian tanaman sawi yang dimanfaatkan adalah daun atau bunganya sebagai bahan pangan.
Kandungan Tanaman Sawi
Tanaman sawi sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena kandungan gizi yang cukup lengkap, sehingga apabila dikonsumsi sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kandungan gizi sawi diantaranya
Kandungan Gizi
Umur/100 g
Energi (kal)
21.0
Lemak (gr)
0,3
Protein (gr)
1,8
Karbohidrat (gr)
3,9
Serat (gr)
0,7
Abu (gr)
0,9
Fosfor (gr)
33,0
Zat Besi (mg)
4,4
Natrium (mg)
20,0
Kalium (mg
323,0
Vitamin A (S.I
3.600,0
Kalsium (mg)
147,0
Vitamin C (mg)
74,0
Niacin (mg)
1.0
Jenis-jenis Tanaman Sawi
Sebagian masyarakat Indonesia, biasanya hanya mengenal 3 jenis sawi, yaitu sawi putih, sawi hijau dan pakcoy. Ternyata masih banyak jenis sawi yang bisa dikonsumsi dan cocok untuk ditanam dirumah kalian.
Setiap jenis tanaman sawi memiliki ukuran yang berbeda. Bahkan masa penanaman ataupun umur panen berbeda. Kalian bisa membedakan dari bentuk dan ukuran tanamannya, agar tidak salah menyebutkan lagi minfarm udah merangkum beberapa jenis sawi yang cocok buat kamu tanam. Yuk simak
1. Sawi Putih
Sawi putih biasa disebut juga dengan sawi cina, karena sawi putih sering dijadikan olahan masakan dalam masakan Tionghoa. Sawi ini memiliki warna daun putih kekuningan dan batangnya berwarna putih. Tanaman sawi putih ditemukan tumbuh hampir diseluruh dunia dan termasuk tanaman yang tumbuh di iklim subtropis, tetapi juga dapat tumbuh di iklim tropis dengan adaptasi yang baik.
2. Sawi Hijau
Sawi hijau merupakan salah satu sayuuran yang sangat popular di Indonesia. Masyarakat secara umum mengolah sawi hijau sebagai campuran dalam bakso atau sejenisnya. Tanaman ini berasal dari daerah asia timur
Daun sawi hijau strukturnya seperti sayap, memiliki tangkai yang pipih, serta daun berwarna hijau keputihan hingga hijau tua. Tanaman ini sangat mudah ditanam dan mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat. Sobat Infarm dapat menanam sawi hijau dengan media tanah maupun hidroponik.
3. Pakcoy
Pakcoy merupakan saudara kembar dari sawi hijau. Tanaman ini berasal dari cina dan sudah menjadi olahan makan sejak 1.500 tahun yang lalu. Biasanya pakcoy diolah dengan cara ditumis atau campuran sayur sop.
Pakcoy sering disebut juga sawi sendok, karena bentuk daunnya yang lebar dan melengkung ke atas seperti sendok. Sedangkan tangkai daunnya berdaging tebal, dan saat dimakan punya sara yang renyah.
4. Sawi Pagoda
Sawi pagoda merupakan sawi yang mempunyai bentuk paling unik. Bentuk daunnya yaitu oval, dan berwarna hijau pekat yang mencolok, serta batangnya yang bertekstur renyah.
Namun, sawi ini jarang ditemui tersedia di pasararan, karena hanya beberapa petani saja yang membudidayakan. Padahal kandungan dalam sawi pagoda kaya akan manfaat. Memiliki kandungan yang bermanfaat unutk tulang, sistem saraf, dan jantung. Mengandung vitamin A yang dapat menurunkan resiko gangguan penglihatan.
5. Kailan
Kalian atau brokoli cina merupakan salah satu sawi yang jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sayuran ini sangat popular di Negara Cina dan Jepang. Sekilas kalian mirip dengan sawi hijau, tetapi ukuran dan bentuknya berbeda. Kailan mempunyai warna daun hijau gelap, dan sangat tebal. Selain itu terdapat bunga kecil yang berwarna kuning. Kalian bagus untuk dikonsumsi karena mengandung banyak manfaat, seperti menurunkan resiko kanker, stroke, hingga penyakit jantung.