Cara Menyemai Benih Cabai Agar Pertumbuhannya Serempak dan Tumbuh Subur
Infarm
11 October 2025
.
4157
.
Menyemai benih cabai bisa menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, terutama jika kalian suka dengan kegiatan bercocok tanam. Namun, tidak semua orang tahu cara menyemai benih cabai yang baik dan benar agar pertumbuhannya serempak.
Pertama-tama, kalian harus mempersiapkan beberapa bahan dan peralatan untuk menyemai benih cabai. Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah benih cabai, try semai, tanah, pupuk kandang, dan air. Peralatan yang diperlukan adalah cangkul, sendok tanah, dan sprayer atau semprotan air. Setelah mempersiapkan semua bahan dan peralatan, langkah selanjutnya adalah menyemai benih cabai dengan benar.
1. Pilih Jenis Benih Cabai yang Baik
Pertama-tama, pilihlah jenis benih cabai yang baik dan sesuai dengan kondisi lingkungan tempat kalian menyemai. Pastikan juga benih cabai tersebut dalam kondisi segar dan sehat, serta memiliki kualitas yang baik.
2. Perendaman Benih
Benih cabai yang akan disemai perlu direndam terlebih dahulu semalam. Setelah itu, pilih benih yang tenggelam dan buang benih yang terapung. Tujuannya adalah agar benih lebih cepat dan mudah berkecambah saat disemai.
3. Siapkan Media Semai
Siapkan wadah seperti try semai untuk menampung benih cabai. Pastikan juga try semai tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu agar tanah yang digunakan tidak tercampur dengan kotoran atau zat-zat lainnya yang dapat merusak benih cabai. Kemudian, campurkan tanah dengan pupuk kandang secukupnya agar tanah menjadi subur dan cocok untuk pertumbuhan benih cabai.
4. Menyemai Benih Cabai
Setelah try semai dan tanah sudah siap, langkah selanjutnya adalah menyemai benih cabai dengan benar. Caranya, ambil benih cabai secukupnya dan sebarkan di atas tanah yang telah disiapkan. Kemudian, tutup benih cabai dengan sedikit tanah, lalu siram dengan air menggunakan sprayer atau semprotan air.
5. Buat Naungan
Tutup persemaian dengan kardus atau terpal untuk mempercepat perkecambahan. Lalu, tempatkan persemaian di area yang tidak terkena sinar matahari maupun air hujan langsung. Area yang gelap akan mempercepat proses munculnya tunas pada benih.
Setelah berumur 2 hingga 3 hari setelah semai, benih sudah mulai berkecambah dan tutup persemaian sudah bisa dibuka. Pada saat itu, bibit sebaiknya ditempatkan ke area yang terkena sinar matahari, namun tidak boleh terlalu terik. Maka dari itu, sebaiknya buat naungan persemaian dengan plastik transparan agar pertumbuhan bibit menjadi lebih optimal.
6. Menjaga Kelembaban Tanah
Setelah menyemai benih cabai, pastikan untuk menjaga kelembaban tanah. Caranya, siram tanah dengan air secukupnya setiap hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jangan sampai tanah terlalu basah atau kering, karena hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan benih cabai.
7. Penempatan Media Semai
Tempatkan try semai yang berisi benih cabai di tempat yang tepat, yaitu tempat yang memiliki sinar matahari yang cukup dan terhindar dari angin kencang atau cuaca yang ekstrem. Pastikan juga try semai diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau dan terhindar dari gangguan hewan peliharaan atau binatang lainnya.
8. Pindah Tanam
Penanaman cabai rawit di media tanam yang baru dapat dilakukan setelah bibit tanaman cabai rawit memiliki 3-4 daun asli. Bibit cabai rawit dapat dipindahkan ke pot atau polybag lain dengan media tanam baru agar cepat tumbuh.
Jika kalian menggunakan pot atau polybag, campurkan terlebih dahulu tanah, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:2:1. Ukuran pot atau polybag besar yang dianjurkan adalah 40 x 50 cm. Proses pindah tanam ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi pada malam harinya.
9. Pemangkasan Cabai
Setelah benih cabai tumbuh menjadi bibit yang cukup besar, kalian dapat melakukan pemangkasan pada tanaman cabai agar pertumbuhan dan produksi buahnya lebih optimal. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong beberapa daun atau ranting yang tidak terlalu diperlukan untuk pertumbuhan cabai.
Cara pemangkasan yang benar adalah dengan menggunakan alat pemotong yang bersih dan tajam. Pastikan juga bahwa alat pemotong tersebut steril dan bebas dari kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada tanaman. Selain itu, pastikan juga untuk memotong daun atau ranting yang sakit atau rusak agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain.
Pemangkasan cabai dapat dilakukan ketika tanaman telah mencapai ketinggian sekitar 15-20 cm. Potonglah bagian ujung tanaman sekitar 1/3 dari tingginya, kemudian potong juga daun atau ranting yang terlalu rapat atau saling bertumpuk. Dengan pemangkasan yang tepat, cabai akan tumbuh lebih subur dan menghasilkan buah yang lebih banyak.
Selain cara-cara di atas, ada beberapa tips penting yang perlu kalian perhatikan saat menyemai benih cabai agar pertumbuhannya serempak. Berikut adalah tips-tips tersebut:
Pilih jenis benih cabai yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Misalnya, jika lingkungan tempat kalian cenderung lembab, pilihlah jenis cabai yang tahan terhadap jamur atau penyakit yang disebabkan oleh kelembaban.
Jangan menyemai benih cabai terlalu dalam ke dalam tanah, karena hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan benih.
Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase yang cukup, agar air tidak tergenang di dalam pot dan menyebabkan akar busuk.
Perhatikan kualitas tanah yang digunakan. Tanah yang subur dan kaya akan nutrisi akan mempercepat pertumbuhan benih cabai.
Jangan terlalu sering menyiram tanaman dengan air yang berlebihan, karena hal tersebut dapat menyebabkan akar busuk atau pertumbuhan jamur.
Pastikan benih cabai mendapatkan sinar matahari yang cukup selama minimal 6 jam dalam sehari.
Selalu periksa dan bersihkan pot tanah secara berkala agar tidak terkontaminasi dengan kuman atau bakteri yang dapat merusak tanaman.
Pada dasarnya kedua media tanah da rockwool memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada preferensi dan situasi kalian. Namun, secara umum, menanam benih cabai langsung ke dalam tanah memiliki beberapa keuntungan.
Pertama, tanah memberikan sirkulasi udara dan drainase yang lebih baik dibandingkan rockwool. Ini penting untuk menghindari masalah akar seperti kelembaban berlebih atau penyakit akar yang dapat merusak tanaman.
Kedua, tanah mengandung nutrisi alami yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Anda dapat menggunakan pupuk organik untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanah dan memastikan bahwa tanaman Anda tumbuh dengan sehat.
Namun, rockwool juga memiliki beberapa kelebihan. Rockwool dapat membantu meningkatkan pertumbuhan akar tanaman dan mengurangi risiko penyakit akar. Selain itu, rockwool lebih mudah dikontrol kelembabannya dan memiliki konsistensi yang lebih baik dalam hal pH dan nutrisi tanaman.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.