Bapak Pucung, Serangga Cantik Tanaman Kapas yang Hampir Punah

Infarm
18 May 2025
.
Bapak Pucung, Serangga Cantik Tanaman Kapas yang Hampir Punah
11133
.

Bapak Pucung adalah serangga yang tergolong dalam ordo Hemiptera dan famili Pyrrhocoridae. Serangga ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dan warna yang mencolok dengan corak hijau kekuningan. Bapak Pucung sering dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama pada daerah-daerah yang memiliki vegetasi yang lebat.

Baca Juga: Apa Perbedaan Hama dan Penyakit Pada Tanaman?

Mengenal Serangga Bapak Pucung

Dysdercus cingulatus atau lebih dikenal sebagai bapak pucung merupakan salah satu jenis serangga hama penting yang menyerang tanaman kapas (Gossypium sp). Serangga ini dikenal juga dengan sebutan Cotton Stainer Bug dan termasuk hama bagi tanaman kapas. Bentuknya khas dan memiliki warna oranye dengan corak hitam, dengan panjang sekitar 12-20 mm.

Serangga bapak pucung biasa menyerang tanaman kapas sejak memasuki fase perkembangbiakan nimfa hingga menjadi serangga dewasa. Nimfa yang lebih tua cenderung menyerang pada bagian buah kapas sedangkan serangga yang dewasa menyerang bagian biji kapas. 

Serangga ini menodai kapas dengan merusak jaringan pada buahnya sehingga membuat mikroorganisme yang tidak diinginkan melakukan kolonisasi melalui bagian tersebut. Akibatnya, buah kapas mengalami penurunan kualitas dan juga kuantitas.

Baca Juga: Kenali 6 Tanda Tanaman Terserang Hama dan Cara Mudah Mengatasinya

Fakta Unik Serangga Bapak Pucung

1. Bercinta Selama 7 Hari
Pada umumnya bapak pucung terbiasa bercinta (kawin) saat bulan April dan Mei. Uniknya, serangga ini biasa bercinta dalam waktu yang sangat lama. Bahkan mereka bisa menghabiskan waktu selama 12 jam, dan bisa juga sampai 7 hari. Hal ini sangatlah mirip dengan yang dilakukan pada hewan capung.
 
Saat bapak pucung  telah jantan memberikan spermanya, dia tidak akan langsung meninggalkan sang betina. Hal ini merupakan bentuk perlindungan kepada si betina supaya tidak ada pejantan lain yang mengawininya selama masa bertelur.
 
Dalam berkembang biak, betina bapak pucung dewasa menaruh telur-telur yang masing-masing terdiri dari 60 hingga 90 butir telur dan meletakkannya di tanah tanaman inang. Butuh waktu hingga lima hari untuk menetas dan nimfa akan berkembang menjadi dewasa sekitar 30 sampai 40 hari, dengan memakan biji maupun kuncup bunga untuk berkembang.
 
2. Jarang Menggunakan Sayap Saat Terbang
Bapak Pucung memiliki ukuran panjang antara 12mm sampai 18 mm dan tersebar di negara Indonesia, Nepal, Srilanka, India, Bangladesh, Thailand, hingga Australia. Meskipun memiliki kemampuan untuk terbang, namun bapak pucung jarang sekali menggunakan sayapnya untuk terbang. Hal ini dikarenakan dahan dedaunan tempat mereka bernaung sangat berdekatan sehingga gak diperlukan untuk terbang. Serangga ini juga bisa kaliantangkap hanya dengan menggunakan tangan kosong.
 
3. Hama Tanaman Kapas
Bapak pucun disebut juga dengan dengan Cotton Stainer Bug  karena memakan biji tanaman kapas dan banyak ditemukan bergerombol dalam tanaman tersebut. Saat memakan biji tanaman kapas, bapak pucung akan menusuk dan mulai memakan biji kapas. Hal ini membuat bapak pucung meninggalkan noda pada biji kapas, membuat kadar minyak menjadi berkurang serta tingkat perkecambahan rendah.
 

Apakah Bapak Pucung Termasuk Hama?

Bapak pucung memang memiliki bentuk dan warna yang cantic, namun ternyata serangga ini tergolong hama tanaman. Biasanya bapak pucung menyerang tanaman kapuk atau kapas, rosella, hingga okra. Pada tanaman kapuk, serangga ini hanya menjadikan tempat singgah. Kehadirannya akan sangat menganggu, karena memakan biji-biji tanaman akibatnya bunga dan biji kapas gagal berkembang.

Namun, pada dasarnya jenis bapak pucung ada beberapa macam, dan tidak semua adalah hama. Ada bapak pucung yang berjenis herbifora, yakni memakan tumbuhan, ada juga yang jenisnya predator.  Bapak pucung yang jenis herbifora inilah yang biasanya menjadi hama pada tanaman Tapi bagi bapak pucung jenis predator dan pemakan yang busuk-busuk ternyata justru bisa memberikan manfaat yaitu memangsa hama ulat.

Apakah Bapak Pucung Telah Punah?

Pada umumnya bapak pucung predator yang berperan untuk memangsa ulat lebih rentan untuk punah, sementara yang jenis herbifora lebih sukar punah selama tanaman inangnya masih ada.

Faktor utama yang membuat si bapak pucung semakin berkurang tidak lain adalah semakin sedikit dan rusak habitat aslinya. Hutan berubah menjadi lahan pertanian, dan lahan pertanian kembali dialihfungsikan menjadi dunia industri dan perumahan. Sehingga secara umum berkurangnya bapak pucung di alam diakibatkan karena perubahan tataguna lahan. Selain itu harus bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia, ini dikarenakan dapat memusnahkan hama, dan serangga-serangga lain yang punya peran penting untuk lingkungan.

Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya  klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.

Artikel Trending