5 Cara Menanam Kelengkeng dari Biji Agar Cepat Berbuah
Infarm
04 December 2024
.
3795
.
Saat ini memiliki berbagai jenis tanaman menjadi populer di kalangan pencinta tanaman maupun pemula. Berbagai jenis tanaman hias, herbal, bahkan buah bisa ditanam sendiri di rumah. Salah satunya yaitu tanaman buah kelengkeng
Pada dasarnya tidak semua tanaman buah butuh lahan yang luas untuk pertumbuhnnya. Kalian bisa menanam kelengkeng hanya menggunakan media pot besar atau planter bag. kelengkeng yang ditanam di dalam wadah tersebut dapat ditentukan ketinggiannya, sehingga tidak sampai menjulang tinggi.
Kelengkeng merupakan merupakan buah yang memiliki cita rasa manis dan banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh pada tanah yang gembur, dengan lapisan tebal serta dapat mengikat air dengan baik. Berikut syarat tumbuh tanaman kelengkeng:
Jenis tanah yang dapat yang sesuai untuk pertumbuhan lengkeng antara lain jenis andosol, vertisol, latosol, atau tanah laterit.
Tanaman lengkeng menghendaki pH sekitar 5,5-6,5.
Curah hujan yang dikehendaki 2500-3000 mm per tahun dengan penyebaran merata sepanjang tahun.
Selain itu tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh.
Suhu optimum untuk pertumbuhan lengkeng berkisar 20-33˚C dengan kelembaban udara relatif 65-90%.
Banyak orang mengira, tanaman kelengkeng termasuk yang sulit untuk dibudidayakan. Pada Faktanya tanaman ini cocok ditanam pada suhu tropis seperti Indonesia. Caranya dengan perawatan yang tepat, sehingga tanaman kelengkeng dapat tumbuh subur dan berbuah lebat.
Namun, Kalian tidak perlu bingung lagi, minfarm bakalan kasih tau cara menanam kelengkeng dari biji agar cepat berbuah. Berikut ulasan singkatnya
Tahap awal yang perlu kalian lakukan adalah mempersiapakan bibit yang terbaik. Jangan sampai ketika kita sudah melakukan perawatan yang tepat, namun tanaman mati yang disebabkan kualitas bibit buruk.
Terdapat beberaoa cara untuk mendapatkan bibit tanaman kelengkelng yang berkualitas yaitu dengan stek, cangkong, maupun dari bijinya langsung. Untuk teknik stek dan cangkok, pilih batang yang berasal dari indukan yang telah memproduksi kelengkeng.
Namun, Kalian tetap bisa langsung menanam biji kelengkeng, tapi lebih disarankan dari biji yang tua. Pembibitan dari biji kelengkeng lebih mudah didapatkan, tetapi prosesnya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Cara pembibitannya yaitu menyiapkan telebih dahulu media semai yang terdiri dari tanah, kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1, lalus campurkan semua bahan dalam sebuah polybag. Masukkan biji kelengkeng ke media semai dengan kedalaman 1-2 cm.
Untuk Perawatannya cukup siram secara rutin, dan tempatkan pada area yang teduh. Proses semai ini membutuhkan waktu sekitar 25 hari biasanya sudah akan muncul beberapa helai daun, dan pertanda siap dipindah ke tempat yang lebih besar atau luas.
2. Persiapan Media Tanam
Untuk media penanaman kelengkeng kalaian bisa menggunakan planter bag atau lahan pekarangan secara langsung. Media tanam lebih disarankan memepunyai kandungan unsur hara yang tinggi. Hal ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan cepat berbuah.
Jika menggunakan planter bag besar, kalian bisa menggunakan komposisi tanah, kompos/pupuk kandang, sekam bakar, dengan perbandingan 3:2:1. Pupuk kandang ini sangat dianjurkan yang mengandung fosfor berlebih, seperti kotoran kambing. Kalian juga bisa menambahkan pecahan batu bata, genteng, maupun daun kering dibagian dasar planter, dengan ketinggin 3-5 cm untuk menghindari media yang terlalu basah.
Namun, jika kalian menanam secara langsung padah lahan pekarangan, cangkul terlebih dahulu agar semakin gembur. Setelah itu buatlah luban tanam sesuai ukuran bibit kelengkengnya. Apabila kalian ingin menanam lebih dari satu tanaman, maka beri jarak tanam berkisar 6 meter. Setelah lahan selesai, diamkan dulu selama 1 minggu sebelum menanam bibitnya.
3. Proses Penanaman
Proses penanaman merupakan pemindahan hasil pembibitan yang telah dilakukan sebelumnya. Pindahkan bibit semai benih kelengkeng ke lubang tanam yang telah kalian persiapkan.
Masukkan bibit secara pelan-pelan, lalu tutup kembali dengan tanah secara merata. Selanjutnya siram dengan air, namun jangan sampai air menggenang pada media tanam. Pelaksanaan pindah tanam ini sebaiknya dilakukan saat sore hari, sebab jika siang hari dan matahari sedang terik, dapat mengakibatkan bibit tanaman kalian stress atau layu.
4. Perawatan Tanaman
Tanaman kelengkeng yang ditanam dalam pot akarnya tidak bisa menjalar ke luar dari pot, sehingga tidak bisa mencari air sendiri. Maka dari itu perlu dilakukan penyiraman secara rutin agar tanaman kelengkeng dapat tumbuh optimal. Hindari penyiraman yang berlebih saat musim hujan, karena bisa menimbulkan genangan air di dalam pot.
Tanaman juga perlu melakukan fotosintesis setiap hariya, sehingga pastikan tanaman terpapar sinar matahari selama 5 jam dalam sehari. Selain itu, berikan pupuk secara rutin agar tanaman kelengkeng dapat tumbuh subur. Untuk fase awal tanaman bisa menggunakan Pupuk Organik Cair Sayuran Infarm.
Pemeliharaan tanaman kelengkeng lainnya yaitu pemangkasan. Jenis pemangkasan yang perlu dilakukan, antara lain pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan peremajaan.
Supaya tanaman tumbuh sehat, maka serangan dari OPT perlu dikendalian dengan cara mekanis, biologi, maupun kimiawi. Pengendalian menggunakan pestisida kimia perlu dilakukan saat populasi OPT di atas ambang batas ekonomi dan tetap dilakukan secara bijak.
5. Panen
Waktu panen kelengkeng berbeda-beda tergantung pada varietas dan asal bibitnya. Tanaman kelengkeng yang ditanam dari biji biasanya akan berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Sedangkan tanaman dari hasil cangkok atau sambung pucuk, sudah bisa berbuah saat berumur 8 sampai 12 bulan.