5 Cara Kreatif Mengolah Sisa Sayuran dan Buah, Salah Satunya Jadi Kaldu Makanan
Infarm
26 November 2024
.
1110
.
Sebagian besar orang pasti memotong beberapa bagian dari sayuran dan buah sebelum dimakan atau diolah menjadi hidangan. Bagian yang dianggap tidak berguna akan otomatis terbuang ditong sampah menjadi limbah.
Pada dasarnya, limbah makanan dapat mempengaruhi berkurangnya sumber daya alam dan berdampaj juga terhadap perubahan iklim karena adanya peningkatan emisi gas rumah kaca. Maka dari itu, perlu kesadaran untuk bisa mengolah sisa makanan tersebut daripada berakhir di tempat sampah.
Saat ini, sudah banyak alternatif untuk mengolah sampah sayuran dan buah menjadi sesuatu yang lebih berguna. Langkah ini dapat membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Berikut beberapa cara kreatif untuk mengolah sayuran dan buah-buahan.
1. Mengolah Menjadi Kaldu
Siapa sangka, kulit sayuran seperti wortel, bawang, kentang yang mungkin terlihat tidak menarik, justru mengandung banyak rasa yang saat direbus dapat menjadi kaldu sayuran yang nikmat. Membuat kaldu sayuran dari sisa sayuran merupakan cara terbaik untuk mengurangi sampah dapur.
Cara pembuatannya yaitu kumpulkan sisa-sisa sayuran dan masukkan kedalam panic yang sudah berisi air. Kalian bisa tambahkan bahan-bahan aromatic, seperti bawang putih atau daun salam untuk menambahkan rasanya.
Masak campuran semua bahan tadi selama 10 menit, lalu saring dan simpan dilemari es. Tetapi jika kalian ingin menggunakan dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya simpan dalam freezer. Memang sebagian besar sisa sayuran dapat dibuat kaldu, tetapi hindari brokoli dan kembang kol karena dapat membuat kaldu menjadi pahit.
2. Menumbuhkan Sayuran Lagi (Regrow)
Daripada menanam beli benih, kalian bisa menumbuhkan kembali tanaman dari sisa-sisa buah dan sayuran di dapur. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi berbagai sampah dan bisa menghemat untuk tidak membeli sayuran kembali.
Buah dan sayuran dapat ditumbuhkan kembali dengan melibatkan biji, akar, batang, atau daun. Tanaman dapat tumbuh di media air atau tanah, tergantung jenis apa yang cocok untuk tanaman tersebut.
Sebelum menanamnya, pastikan sayuran dan buah tersebut adalah organik dan sehat. Hindari apa pun yang diobati dengan penghambat pertumbuhan yang bertujuan untuk mencegah kecambah muncul. Terakhir, cari tahu bagian mana dari buah atau sayuran tersebut yang dapat tumbuh kembali.
3. Pewarna Makanan Alami
Salah satu cara yang paling unik dan kreatif adalah mengolah sisa sayuran dan buah menjadi pewarna makanan alami. Namun, warna yang muncul tergantung dari jenis sayuran dan buahnya. Pewarnaan ini dapat berasal dari kulit atau bagain lainnya.
Sebagian besar sayuran dan buah dapat menjadi sumber pewarna makanan alami. Berikut beberapa bahan yang dpaat diolah menjadi pewarna makanan:
Merah muda: stroberi, raspberry, delima
Merah: tomat, cranberry
Orange: wortel, paprika, ubi jalar
Kuning: kunyit
Hijau: bayam, tanaman herbal (basil, peterseli, dll)
Biru: kubis merah dicampur soda kue
Ungu: Blueberry, ubi ungu
Coklat: Kopi, kakao
4. Keripik
Banyak ornag yang belum mengetahui, kalau sisan makanan dapat diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi. Mengolah menjadi keripik sayuran dan buah merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah makanan agar tidak terbuang sia-sia.
Nah sala satu bahan yang bisa digunakan yaitu kulit wortel dan kentang. Siapkan bahan tersebut taruh di aluminium foil dan tambahkan sedikit minyak zaitun, lalu taburkan garam dan merica secukupnya. Langsung pangang dalam oven sdengan suhu 100˚C atau bisa lebih selama 20 menit.
Tetapi jika kalian pecinta rasa manis, bisa membuat keripik dari olahan kulit apel. Caranya hampir sama dengan pembuatan keripik sayuran tadi. Namun bumbunya menggunakan campuran gula dan kayu manis dan dipanggang selama 30 menit.
5. Mengolah Menjadi Kompos
Solusi yang paling umum digunakna yaitu mengolah limbah sisa makanan menjadi kompos untuk digunakan tambahan nutrisi tanaman dikebun. Kalian dapat membuat komposdari sisa sayuran dan buah, bahkan dengan tekkstur yang sudah memburuk.
Saat melakukan pengomposan, pastikan menggunakan campuran yang seimbang. Campuran tersebut bisa terdiri dari unsur hijau dan cokelat. Unsur hijau berasal dari limbah dapur, sedangkan unsur cokelat berasal dari bahan kaya karbon seperti jermai, serbuk kayu, daun kering, kertas, dan kardus.
Agar proses pengomposan berjalan lancer, harus dipotong-potong menjadi kecil. Tahapan ini berguna banget untuk mempermudah dekomposisinya. Namun, kalian perlu juga menambahkan bakteri dari EM4 agar prosesnya lebih cepat.
Cara membuat kompos organik dari sisa sayuran dan buah sangatlah mudah. Sekarang sobat infarm dapat membuat kompos ini dengan alat dan bahan yang sederhana. Pembuatan kompos dilakukan dengan mengatur dan mengontrol campuran bahan organik yang seimbang, pemberian air yang, cukup, pengaturan aerasi, dan aktivator pengomposan. MinFarm kasih tau nih, langkah-langkah membuat kompos yang prakits dan benar.
1. Siapkan Wadah yang Besar
Langkah awal sobat Infarm perlu menyiapkan wadah yang besar untuk menampung pembuatan kompos ini. Kamu bisa menggunakan kaleng bekas cat atau ember bekas.
Pastikan juga wadah yang kamu pilih terdapat penutupnya, agar kompos tidak terkontaminasi. Sebelum digunakan bagian tepi bawah juga dibolongi agar terdapat udara yang masuk, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri anaerob atau bakteri yang dapat menimbulkan bau.
2. Siapakan Limbah Organik
Limbah organik sebaiknya di potong kecil-kecil terlebih dahulu agar proses penguraian lebih cepat. Bahan-bahan ini bisa berupa sampah buah-buahan, tongkol jagung, tangkai tanaman, daun-daun kering hingga kulit telur.
Jika kesulitan memotong tangkai tanaman kamu bisa menggunakan alat penggiling, namun kamu juga bisa membakarnya terlebih dahulu, kemudian abunya dapat dijadikan bahan kompos.
3. Proses Pencampuran
Pada proses pencampuran bagian dasar wadah terlebih dahulu diberi tanah atau bisa juga sekam bakar. Limbah organik yang telah kamu siapkan dimasukkan dalam satu wadah tersebut.Setiap hari, ketika membuang limbah organik ke dalam wadah pastikan beri tanah lagi diatasnya, kalian juga bisa menggunakan daun-daun atau jerami. Ulangi proses tersebut hingga penuh dalam satu wadah.
4. Proses Penguraian
Proses penguraian merupakan proses alami yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah bahan organik atau limbah rumah tangga menjadi kompos. Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 - 3 bulan.
Sobat infarm juga harus mengaduk kompos secara teratur menggunakan kayu atau garpu. Tujuannya adalah untuk memberi ruang oksigen serta mempercepat proses dekomposisi. Setelah waktu penguraian selesai kalian dapat langsung menggunakan kompos tersebut.
Jika masih bingung apakah apakah kompos tersebut sudah matang atau belum. kalian dapat cek dengan memberikan benih atau biji apapun, jika benih tersebut dapat tumbuh maka kompos siap untuk digunakan. Selain bermanfaat bagi tanaman, pembuatan kompos juga dapat melestarikan lingkungan kalian.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.