.
.
Padi menjadi salah satu tanaman penting sebagai tanaman pangan di dunia. Apalagi masyarakat Indonesia menjadikan padi sebagai bahan pangan utamanya. Oleh sebab itu, ketersedian beras harus terjamin agar tidak terjadi kekurangan stok.
Sobat infarm pasti berfikir bahwa menanam padi hanya bisa dilakukan pada sawah di lingkungan pedesaan. Hal itu emang ga salah seh, tapi sekarang menanam padi bisa dilakukan dimana aja lhoo. Bahkan untuk kalian yang tinggal diperkotaan juga bisa menanam padi
Tingginya biaya produksi menanam padi secara konvensional memunculkan terobosan baru dalam penanaman padi saat ini. Kalian bisa menanam padi hanya dengan menggunakan media pot atau polybag aja. Sistem ini jauh lebih efisien daripada menanam dilahan persawahan.
Baca Juga: Hidropinik Indoor, Teknik Pertanian Masa Depan
Keunggulan Menanam Padi Portabel
Teknik menanam padi dalam pot mempunyai keunggulan yaitu tidak aka terpengaruh perubahan musim tanam. Selain lebih praktis, penguapan air pada media tanamnya tidak begitu cepat sehingga, proses perawatan lebih mudah dan efisien. Hal ini juga akan memudahkan pada pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi portabel.
Budidaya tanaman padi portabel dapat dilakukan dipekarangan rumah, halaman perkantoran, halaman sekolah, ataupun tempat terbuka lainnya. Hal ini diharapkan agar setiap jengkal tanah yang tersedia dapat dioptimalkan untuk menghasilkan bahan pangan yang diperlukan oleh masyarakat.
Baca Juga: Cara Unik Menanam Sayur Dengan Gedebok Pisang
Cara Persemaian Padi Portabel
Dalam proses penanaman langkah awal yang perlu dilakukan adalah peyemaian. Proses penyemaian padi terbilang sangat mudah, awalnya kalian harus menyiapkan media semai dahulu. Tahap ini bisa dilakukan dengan menggunakan tray semai dengan ukuran yang besar dan langsung sebar benih padi dalam media semai tersebut. Agar hasil semaian tumbuh maksimal, maka perlu menjaga kelembapan media semai setia hari.
Persiapan Penanaman Padi Portabel
Budidaya tanaman padi dalam ember/pot lebih mudah diatur media tumbuhnya dibandingkan penanaman pada lahan sawah, seperti perbandingan antara tanah dengan media tumbuh yang diantaranya bahan organik, pupuk, dan kebutuhan air. Teknik budidaya ini sangat tergantung pada media tumbuhnya baik dari segi fisik, kimia, maupun biologi.
Baca Juga: Media Tanam Organik yang Bisa Buat Tanaman Kamu Subur Maksimal
Tahap terpenting dalam penanaman padi portabel adalah menyiapkan media tanam seperti berikut:
- Pertama tentunya perlu menyiapkan ember/pot berukuran sedang dan beberapa alat pertanian seperti sekop.
-
Media ember/pot harus dibuat lubang sekitar 5 cm dari bagian atasnya yang bertujuan untuk membuang kelebihan air.
-
Siapkan media tanam berupa tanah dengan tekstur gembur dan sedikit liat, dan pastikan pH diantara 6 hingga 8
-
Jika pH terlalu asam maka campurkan kapur pertanian berupa dolmit pada tanah, lalu campurla beberapa jenis pupuk seperti pupuk kandang dan pupuk dasar (urea, SP36, KCL) sesui rekomendasi, dengan perbandingan 2 : 2.
-
Setelah tanah dan pupuk tercampur rata, masukkan tanah terlebih dahulu ke dalam ember dan sisakan ¼ bagian untuk ruang di atas sebagai tempat padi tumbuh nantinya
-
Setiap ember yang sudah berisi media tanam kemudian disiram dengan air sampai jenuh dan didiamkan selama satu minggu.
Penanaman dilakukan dengan sistem pindah tanam (transplanting) dengan mengambil bibit padi berumur 12 hari dari media pembibitan yang sudah disiapkan. Untuk mencegah kerusakan pada sistem perakaran sebaiknya persemaian satu hari sebelum dipindahkan dilembabkan. Pastikan bibit sudah siap ditanam dengan ciri memiliki ketinggian sekitar 5 cm hingga 7 cm.
Pisahkan bibit padi dengan media semai, lalu tanam dengan cara menancapkannya pada media yang sudah disiapkan. Untuk bibit tanaman padi harus memiliki jarak kurang lebih sekitar 0,5 cm hingga 1 cm tiap bibitnya. Kondisi media tanam di dalam ember/pot pada saat penanaman harus lembab, tapi tidak tergenang. Jika ada bibit yang mati/rusak, maka segera dilakukan penyulaman menggunakan bibit cadangan.
Cara Perawatan Tanaman Padi Portabel
Beberapa pemeliharaan wajib yang harus dikerjakan adalah: pengairan air, penyiangan, pemupukan susulan dan pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT). Berikut penjelasan tata caranya
- Penyiraman cukup dilakukan dengan cara menyalurkan air ke dalam pot, kalian dapat menyiram pada pagi dan atau sore. Pastikan air tidak lebih dari 7 cm setiap harinya dan tidak kurang dari 3 cm setiap harinya.
- Pengairan bisa dihentikan saat 2 minggu menjelang masa panen, ini dapat ditandai dengan ciri padi yang sudah merunduk dan memiliki batang mulai menguning.
- Penyiangan dapat dilakukan secara manual sesuai kondisi dengan mencabut gulma yang tumbuh di dalam ember/pot.
- Pemupukan lanjutan sangat penting dilakukan mulai dari sesaat setelah masa tanam yaitu dengan memberi pupuk urea, SP 36, dan KCL, berikan pupuk lanjutan lagi ketika tanaman padi berusia 4 dan 6 minggu dengan pupuk yang sama
- Pengendalian hama pada padi di ember/pot hanya perlu menyemprotkan sedikit pestisida untuk mengatasi hama wereng dan belalang sedangkan untuk hama siput anda tidak perlu khawatir karena di dalam ember padi akan terlindung dari hama siput. Selain itu, untuk penyakit pada padi anda bisa memberinyaobat tanaman jika padi benar- benar membutuhkan saja,