8 Macam Sayuran yang Dilarang Untuk Ibu Hamil, Termasuk Tauge dan Petai
Infarm
09 November 2024
.
959
.
Saat masa kehamilan, sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk memperhatikan kondisi kesehatan dirinya dan janin didalamnya. Caranya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tinggi. Salah satunya yaitu makan sayur-sayuran yang sehat.
Mengkonsumsi sayuran selama kehamilan sebenarnya baik untuk mendukung kesehatannya. Hal ini Ini karena sayuran mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, folat, dan antioksidan.
Meskipun nutris yang terkandung dalam sayur-sayuran sangat melimpah, ternyata tidak semuanya bagus untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Ada beberapa sayuran yang justru membahayakan kondisi janin jika terus dikonsumsi oleh ibu hamil.
Hal ini bisa disebbakan karena beberapa sayuran rentah terkontaminasi bakteri atau mengandung bahan kimia terntentu, khawatirnya dapat mengganngu kondisi skesehata ibu hamil. Berikut beberapa sayuran yang dilarang untuk ibu hamil.
1. Sayuran yang Tidak Dicuci Dengan Bersih
Saat posisi hamil, segala jenis sayuran haru dicuci terlebih dahulu. Sebanyak apapun kandungan nutrisi dalam sayuran tersebut, tapi, jika tidak dicuci bisa berubah menjadi berbahaya. Ini karena permukaan sayuran sangat mungkin terkontaminasi bakteri berbahaya, seperti toxoplasma, E. coli, salmonella dan listeria yang menempel selama proses panen hingga sampai ke tangan pembeli.
jika hal ini terjadi, akan berdampak pada kesahatan kandungannya. Infeksi bakteri toxoplasma dapay menyebabkan gangguan kemampuan janin dan cacat lahir. Biasanya, bagi ibu tidak mendapati gejala apapun saat terjangkit bakteri berbahaya ini.
2. Tauge Mentah
Pada dasarnya, saat hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan mentah. Hal ini karena pada makanan mentah terdapat bakteri-bakteri yang masih aktif. Hal ini juga berlaku untuk sayur-sayuran.
Salah satu sayuran yang tidak boleh dimakan mentah adalah tauge. Kondisi lingkungan yang lembab pada tauge mentah membuat bakteri mudah berkembang biak, bahkan sulit untuk hilang sekalipun dicuci. Maka dari itu, perlu untuk menghindari tauge mentah dan lebih baik diolah sendiri, agar dapat memastikan taugenya sudah bersih dan matang.
3. Daun Pepaya
Pada dasarnya, daun papaya memiliki rasa yang pait. Namun ini berbeda jika diolah dengan baik dan benar, daun papaya dapat menjadi sayur atau tumis yang lezat saat dihidangkan. Proses pengolahn daun papaya ini lah yang menjad kunci rasa dan kerenyahannya.
Meskipun daun papaya memiliki kandungan nutrisi yang melimpah, tapi tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil. Berdasarkan penelitian pada jurnal Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics pada tahun 2019, bahwa ekstrak daun pepaya mengandung zat aktif yang dapat menjadi racun bagi rahim. Walaupun penelitian ini masih perlu dikaji lebih dalam, karena percobaanya hanya sebata pada hewan bukan kepada manusia.
4. Pare
Pare memiliki kandungan yang dashyat bagi kesehatan tubu, seperti mengendalikan gula darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan asma, dan khasiat lainnya. Tapi ternyata, pare justru tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
Pare memang terkenla dengan rasanya yang pahit. Berdasarkan penelitian dalam African Journalof Traditional, Complementary and Alternative Medicines menguji bahwa ekstrak biji pare memiliki sifat teratogenik alias menjadi penyebab cacat lahir. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya berat badan pada hewan yang diuji, sampai adanya kelainan bawaan setelah kelahiran.
Mengkonsumi pare bagi ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau gula darah rendah jika mempunyai riwayat diabetes Maka dari itu, sebaiknya tidak mengonsumsi pare terlebih dahulu selama kehamilan.
5. Jengkol
jengkol menjadi salah satu sayuran yang menimbulkan baik tidak sedap dan menyengat. jengkol sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil, jika dilakukan secara belebihan. Hal ini karena, adanya kandungan asam jengkolat yang cukup berbahaya bagi ibu hamil.
Kandungan asam jengkolat jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan apabila menumpuk di dalam ginjal. Jika hal ini terjadi, maka akan membentuk kristal tajam dalam ginjal dan bisa merobek dinding saluran kemih.
Apabila bagian dinding saluran kemih ibu hamil robek, maka akan mudah mengalami nyeri yang kuat pada perut bawah pendarahan saluran kencing atau bisa juga terkena gagal ginjal. Sehingga sangat tidak disarankan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi jengkol, selain baaunya yang menyengat dan dapat menyebabkan kesulitan saat melahirkan.
Olahan dari papaya mudah ternyata juga sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Banyang orang menganggap bahwa makn buah papaya mdua bagi ibu hamil dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janinya.
Pepaya mentah mengandung papain yang akan diterima oleh tubuh sebagai prostaglandin, dan terkadang dapat menginduksi persalinan. Papain juga dipercaya dapat melemahkan membran vital yang selama ini berfungsi untuk menopang janin. Maka dari itu, hindari makan papaya muda saat masa kehamilan, masih banyak buah dan sayur yang aman untuk dikonsumsi.
7. Petai
Pada dasarnya, jika petai diolah dengan baik, maka dapat bermanfaat saat masa ehamilan. Namun, jika berlebihan dalam mengkonsumsi makan dapat menimbulkan efek samping yang buruk apalagi dalam keadaan hamil.
Petai mengandung asam jengkolic yang merupakan asam amino dan ada juga belerang yang sedikit beracun. Jika asam amino ini memiliki konsentrasi yang tinggi di dalam tubuh, maka akan menimbulkan efek nyeri obstruksi urin, asam urat, dan gagal ginjal akut. Sehingga untuk menghindari ginjal bekerja terlalu berat, penting untuk rutin minum air putih yang banyak setelah mengkonsumsi petai. Selama masa kehamilan tentu boleh saja mengkonsumsi petai, namun pastikan dalam jumlah yang terkontrol.
8. Kacang
Sebenarnya bagi ibu hamil yang tidak memiliki penyakit seperti alergi, eksim, dan asma mengkonsumsi kacang bukan suatu hal yang terlarang. Namun, jika ibu hamil memiliki beberapa penyakit tersebut, maka tidak disarankan untuk memakannya, baik dalam bentuk kacang utuh atau selai kacang.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengkonsumi kacang dapat membuat bayi juga ikut memiliki resiko mengalami alergi yang sama. Namun, penelitian tersebut belum menunjukkan bukti yang kongkrit. Alangkah baiknya untuk mengkonsumsi kacang dalam porsi yang wajar dan terkontrol.
Mengkonsumsi sayuran dengan jumlah yang sesuiai sangat dibutuhkan untuk menambah nutris dalam tubuh. Hal ini juga menjadi penting untuk perkembang janin saat masa kehamilan. Maka dari itu, ibu hamil perlu mengetahui sayuran apa saja yang tepat untuk dikonsumsi. Berikut daftar sayuran yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil.
1. Jagung
Jagung sanat direkomendasikan untuk dikonsumsi saat masa usia muda kehamilan. Jagung mengandung banyak vitamin B12 dan kalium, yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menambah darah. Jagung juga menjad sumber protein nabati yang cocok dikonsumsi setiap hari , baik dengan cara direbus maupun diolah sebagai sayur.
2. Bayam
Sayuran bayam memiliki kandungan yang cukup lengkap, seperti vitamin A, C, K, zat besi dan asam folat. Dengan mengkonsumsi banyak bagi ibu hamil dapat mengurangi rasa lelah dan mmebuat badan lebih segar.
3. Brokoli
Sayuran brokoli memiliki kandungan yang sama seperti bayam, ditambah ada kandungan mineral yang sangat dibutuhkan tubu dan janin dalam kandungan. Mengkonsumsi brokoli dapat juga membantu pertumbuhan tulang pada janin.
4. Wortel
Sayuran wortel sangat terkenal dengan kelimpahan kandungan vitamin A didalamnya. Bagi ibu yang masih awal dalam usia kehamilannya sangat disarankan unruk banyak-banyak mengkonsumsi wortel. Hal ini karena, sayur wortel dapat membantu perkembangan organ pada janin
5. Daun Katuk
kabenyakan orang masih belum mengenak sayuran daun katuk. Padahal sayuran ini sangat baik jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Jika mengkonsumsi daun katuk dapat bermanfaat untuk melancarkan persiapan ASI bagi ibu hamil menjalang kelahirannya.
Berikut Minfarm sajikan beberapa tips untuk menyimpan sayuran agar tetap memiliki kualitas yang baik.
Sayur-sayuran yang mudah rusak seperti selada kangkung, jamur dan bayam sebaiknya disimpan di lemari es yang bersih. Suhu penyimpanan yang disarankan sekitar 4 derajat Celcius atau lebih rendah.
Semua produk yang dibeli sebelum dipotong atau diolah sebaiknya didinginkan terlebih dahulu.
Kemas secara terpisah antara buah-buahan dan sayuran dengan daging mentah, dan makanan laut.
Sebaiknya menggunakan talenan yang berbeda untuk memotong bahan makanan jenis sayuran dan buah, dengan produk daging mentah dan makanan laut.
Berapa Banyak Porsi Sayuran yang dikonsumsi Untuk Ibu Hamil?
Saat masa kehamilan, biasanya akan lembih mudah merasa lapar. Namun, hal ini merupakan suatu yang wajar. Tubuh sangat memerlukan asupan nutris yang lebih karena janin juga membutuhkan hal tersebut dari tubuh.
Maka dari itu, sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi sayuran dalam porsi yang wajar, tidak kurang ataupun tidak berlebihan. Takaran yang direkomendasikan yaitu 3 cangkir atau 500 gram sayuran dalam sehari. Meskipun makan dalam jumlah yang kecil namun frekuensinya lebih banyak selama masa kehamilan, dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan pencernaan pada ibu hamil.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.