.
.
Salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan penanaman adalah ketersediaan bibit berkualitas. Bibit berkualitas ditandai oleh kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan baru, dapat tumbuh dengan baik, sehat, dan seragam pertumbuhannya. Oleh sebab itu benih harus memiliki kualitas uggul agar bibit yang dihasilkan dapat tumbuh optimal.
Tahapan semai adalah sebuah langkah awal dalam penanaman dengan memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam. Kegiatan ini itu sangat penting dan merupakan kunci utama dalam upaya mencapai keberhasilan sebuah penanaman.
Namun terkadang terdapat beberapa kesalah yang sering kali dilakukan saat penyemaain. keselahan tersebut bisa mengakibatkan semaian tidak tumbuh maksimal. Berikut penjelasan apa saja kesalahan yang membuat semaian sering gagal.
Baca Juga: Jurus Jitu Berhasil Semai Benih Holtikultura
Kesalahan Saat Penyemaian
1. Penyinaran Tidak Mencukupi
Pada awal penanaman, faktor cahaya matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Jika tanaman yang kalian semai tidak tumbuh atau tidak muncul tunas, maka salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan sinar matahari.
Namun jika kalian kesuilitan mendapatkan sinar matahari saat penyemaian, maka dapat menggunakan cahaya buatan. Untuk hal ini bisa menggunakan “grow light” yang memang dirancang khusus untuk tanaman.
Solusi yang lebih ekonomis adalah membeli lampu neon besar yang dilengkapi dengan satu bohlam hangat dan satu bohlam dingin. Gantung lampu menggunakan rantai sehingga dapat dinaikkan saat bibit tumbuh. Jauhkan lampu dari bibit sekitar lima centimeter. Saat bibit pertama kali muncul, nyalakan lampu selama 12-16 jam per hari.
2. Penyiraman Berlebihan
Penyiraman adalah salah satu aspek paling penting untuk pertumbuhan benih. Tetapi, jika jumlah air yang diberi berlebihan, maka dapat menghancurkan pertumbuhan bibit. Hal ini dikarenakan ukuran bibit yang masih kecil, sehiga perlu hati-hati dan perlahan saat menyiramnya. Jaga media semai agar tetao steril dan lembap, jangan sampai air menggenang. Agar tidak terjadi kesalahan terebut, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.
- Buat rumah kaca mini untuk menjaga tanah tetap lembap, tutup wadah dengan plastik sampai benih berkecambah.
- Siram dari bawah pot agar bibit dapat menyerap air melalui lubang drainase wadah. Ada sedikit kemungkinan penyiraman berlebihan saat menggunakan pendekatan ini. Tambahkan air secara perlahan selama 10-30 menit
- Memastikan kelembapan tanah setidaknya sekali sehari.
3. Penanaman Benih Terlalu Dalam
Terdapat beberapa benih yang membutuhkan kegelapan total untuk berkecambah, namun ada juga benih lain yang butuh cahaya untuk berkecambah. Kedalaman memasukkan benih saat pernyemain juga menjadi faktor keberhasilan berkecambah.
Menentukan kedalaman bisa menjadi tantangan, tetapi jika ragu, lakukan di sisi yang dangkal. Untuk benih yang membutuhkan cahaya saat berkecambah, Caranya tekan perlahan media semai agar permukaannya kokoh, keemudian letakkan benih di atas media dan tekan perlahan, serta pastikan benih masih terbuka.
4. Terlau Banyak Menaburkan Benih
Saat menaburkan benih, mulailah dengan secukupnya jika kalian seorang pemula. Saat menabur benih berlebihan, ini akan menjadi tantangan untuk memelihara bibit tersebut hingga dewasa. Tergantung pada jenis tanaman yang ingin ditanam, kalian bisa menabur benih langsung di wadah luar ruangan atau tanah. Namun pastikan satu lubang semai hanya diisi 1 benih, jika benih tersebut ukurannya sangat kecil maka boleh diisi dengan 2 -3 benih.
5. Pemindahan Bibit Terlalu Cepat
Memindahkan bibit yang sudah tumbuh keluar rumah terlalu cepat dapat langsung membuatnya menjadi lemah, bahkan mati. Ketika bibit tanaman cukup besar untuk ditanam di luar ruangan, Anda perlu mempersiapkannya untuk transisi dengan menguatkan. Penguatan secara bertahap agar bibit tanaman tahan terhadap kondisi luar ruangan seperti angin, hujan, dan matahari. Meskipun tahap ini sangat sederhana tapi bisa memakan waktu.
Hari pertama, letakkan bibit di luar ruangan selama satu jam, lalu bawa kembali ke tempat yang teduh. Tingkatkan jumlah waktu di luar ruangan secara bertahap setiap hari selama enam sampai 10 hari. Kalian perlu melakukan beberapa penilaian berdasarkan suhu luar ruangan dan perkembangan bibit tanaman. Ketika cuaca sangat dingin atau hujan, kurangi proses ini.