.
.
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam famili Amarantaceae. Bagi masyarakat Indonesia bayam merah merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Sama seperti jenis lainnya, menanam bayam merah sangat mudah dan sederhana. sayuran ini tak mengenal musim alias dapat tumbuh sepanjang Tahun. Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah yang beriklim panas maupun dingin. Menariknya, sayuran ini juga mudah dibudidayakan secara organik.
Baca Juga: 4 Cara Menanam Sawi Pagoda, Sayuran Hijau Berbentuk Sendok
Cara Menanam Bayam Merah Secara Organik
Tanaman bayam adalah tanaman yang mudah dibudidayakan, apalagi di iklim Indonesia yang tropis. Tanaman ini tidak memiliki syarat tertentu untuk bisa tumbuh. Bahkan jika tidak memiliki lahan yang luas pun tidak masalah. Berikut cara menanam bayam merah secara organik.
Baca Juga: Kenapa Tanaman Tomat Tidak Mau Berbuah? Ini Penyebabnya
1. Penyemaian Benih
Proses penyemaian benih dilakukan agar benih bayam merah memiliki kesempatan hidup dan berkembang yang lebih tinggi. Maka dari itu pada tahap ini, perawatannya harus dilakukan dengan maksimal dan hati-hati supaya bibit dapat berkembang dengan baik.
Cara penyemaian benih cabai bisa menggunakan media tanah ataupun rocwkwol. Agar lebih mudah dan prakstis, kalian bisa menggunakan media semai rockwol. Setelah semua kotak dalam rockwool terisi benih, siram dengan sedikit air dan tutup menggunakna plastik hitam yang sudah dilubangi. Cara ini bertujuan agar benih dapat cepat pecah, biasanya dilakukan selama 1 hari.
Saat benih sudah sedikit pecah, tempatkan semai pada area yang terkena sinar matahari penuh. Bila kekurangan cahaya matahari, pertumbuhan semai akan lambat dan kerdil. Pastikan juga jangan sampai terkena air hujan.
2. Persiapan Media Tanam
Sebelum melakukan penanaman, kalian harus menyiapkan media tanamn dulu menggunakan cmapuran tanah, kompos, dana assrang sekam dengan perbandinan 3:2:1 secara berurutan. Campurkan semua bahan hingga merata, kemudian masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag.
Untuk pemula sebaiknya mulai menanam bayam dari skala terkecil terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan polybag. Menanam bayam merah dapat menggunakan polybag berukuran kecil, namun sebaiknya siapkan juga sebuah polybag berukuran sedang untuk digunakan nanti setelah sayur bayam tumbuh.
3. Penanaman
Pastikan semua bibit yang telah bertunas dan gunakan bibit dengan kondisi pertumbuhan yang sehat. lakukan pemindahan bibit dari semia ke wadah polybag yang telah disiapkan Hal ini agar akar bayam bisa berkembang secara maksimal sehingga pertumbuhan tanaman bayam pun akan sangat baik.
4. Perawatan Tanaman
Penyiraman tanaman dapat dilakukan secara teratur setiap pagi dan sore. Tanaman bayam merah membutuhkan banyak air, terutama saat masa awal pertumbuhannya, tetapi jangan sampai airnya menggenang.
Bayam merah biasanya tidak membutuhkan banyak pemupukan. Akan tetapi jika ingin meningkatkan suplai nutrisi tanaman, kalian bisa menambahkan pupuk cair organik sayuran Infram setiap minggunya. Tanaman bayam merah dapat berproduksi secara maksimal ketika kesuburan tanah dan penyiramannya terjaga.
Jika ada serangan hama dan penyakit, biasanya dapat disingkirkan dengan memotong atau membuang bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit. Jika serangannya parah, kamu bisa mencabut tanaman dari akarnya supaya tidak menyebar ke yang lain.
5. Panen
Bayam merah termasuk tanaman yang cepat panen, biasanya ini bisa dipanen saat berumur 20-25 hari setelah tanam. Ciri bayam merah siap panen yaitu memiliki daun yang banyak dan memiliki ukuran besar yang cenderung sama. Perhatikan juga tinggi tanaman, bayam merah yang siap panen memiliki tinggi sekitar 20 hingga 30 cm. Banyak cara dalam memanen bayam merah, kalian bisa langsung mencabutnya hingga akar atau hanya memetik sebagian daunnya saja.