Cara Menanam Cabai Hidroponik, Cocok Untuk Lahan Sempit

Infarm
05 October 2024
.
Cara Menanam Cabai Hidroponik, Cocok Untuk Lahan Sempit
1296
.

Hampir seluruh masyarakat Indonesia banyak yang mempunyai selera pedas, tentunya rasa pedas tersebut dihasilkan dari buah cabai.

Cabai menjadi salah satu sayuran buah yang memiliki tingkat konsumsi tertinggi. Tidak mengherankan lagi, jika harga cabai tiap waktunyas terus mengalami peningkatan. Hal bisa kita manfaatkan untuk bisa menanam cabai sendiri, baik nantinya dijual atau untuk konsumsi sendiri dirumah.

Tapi lahan yang semakin sempit jadi faktor penghambat ketika kita mau melakukan penanaman, apalagi didaerah perkotaan besar. Pada era yang modern ini, kita bisa menanam cabai dengan menggunakan sistem hidroponik. Dengan sisistem ini diharapkan jadi solusi bagi kalian yang punya keterbatasan lahan.

Baca Juga: Rahasia Sukses Menanam Cabai Rawit Bagi Pemula

Kelebihan Sistem Hidroponik

Salah satu kelebihan sistem hidroponik adalah tanaman dapat dibudidaya pada kondisi lingkungan yang terkontrol. Pada sistem hidroponik, faktor lingkungan seperti ketersediaan air, suhu, dan kelembaban relatif dapat diatur, selain itu organisme pengganggu tanaman lebih sedikit.

Baca Juga: Wajib Paham, Ini Cara Menanam Hidroponik Untuk Pemula

Selainn itu dari segi kualitas buahnya cabai dengan sistem hidroponik memiliki beberapa keunggulan diantaranya

  • Hasil panen cabai hidroponik bebas dari kandungan pestisida.
  • Kualtas buahnya sangat higienis karena tidak menggunakan media tanam tanah yang dapat menyentuh langsung.
  • lebih sedikit terserang penyakit dan hama

Cara Menanam Cabai Hidroponik

Menanam cabai dengan sistem hidroponik tidak terlalu sulit. Menanam cabai secara hidroponik sebenarnya tidak berbeda jauh dengan menanam cabai di tanah maupun tanaman lainnya. Berikut tata cara menanam cabai hidroponik

1. Pemilihan Benih Berkualitas
Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah memilih benih yang berkualitas Ada beberapa jenis cabai yang bisa kalian gunakan, yaitu cabai hybrida,  cabai loka, sampai cabai terpedas bisa ditanam.  Untuk cabai lokal ini lebih mudah
 
Jika dilihat dari perawatannya, menanam cabai lokal tergolong lebih mudah dibandingkan dengan menanam cabe hybrida atau impor. Namun, bila melihat dari produktifitasnya maka cabai hybrida atau impor akan lebih unggul dari pada cabai lokal.
 
Rendam terlebih dahulu benih cabai dalam air hangat selama kurang lebih 3 jam. Biji yang tenggelam pada umumnya lebih baik untuk ditanam dibanding yang tidak tenggelam atau mengambang.
 
2. Penyemaian Benih
Proses penyemaian benih dilakukan agar benih  cabai memiliki kesempatan hidup dan berkembang yang lebih tinggi. Maka dari itu dalam fase ini, perawatan harus dilakukan dengan maksimal dan hati-hati supaya bibit dapat berkembang dengan baik.
 
 
Cara penyemaian benih cabai bisa menggunakan media tanah ataupun rocwkwol. Agar lebih mudah dan prakstis, kalian bisa menggunakan media semai rockwol. Jika rockwool masih berukuran besar, potong terlebih dahulu. menjadi bentuk persegi panjang yang lebih tipis. Lalu, potong menjadi enam kotak atau lebih kecil. Tiap kotaknya berukuran 2,5 x 2,5 cm dan berisi satu benih.
 
Perlu diingat bahwa memotong rockwool hanya untuk memberikan jarak, bukan untuk memutus atau memisahkan. Kemduain lubangi tiap kotak rockwool sebagai tempat masuknnya benih cabai, agar lebih mudah basahi rockwool dengan air.
 
Setelah semua kotak terisi benih cabai, siram lagi dengan sedikit air tetapi jangan sampai menggenang. Lalu semai rockwool ditutup dengan plastik hitam yang sudah dilubangi. Cara ini bertujuan agar benih dapat cepat pecah, biasanya dilakukan selama 1 hari.
 
Saat benih sudah sedikit pecah, tempatkan semai pada area yang terkena sinar matahari penuh. Bila kekurangan cahaya matahari, pertumbuhan semai akan lambat dan kerdil. Pastikan juga jangan  sampai terkena air hujan.
 
3. Persiapan Media Tanam Hidroponik
Sebelum melakukan penanaman, perlu menyiapkan sistem media hidroponiknya terlebih dahulu. Untuk penanamm cabai lebih disarankan menggunakan sistem sumbu (wick), dutch backet, atau sistem drip irigasi.
 
Media tanam yang digunakan untuk cabai hidroponik adalah hidroton atau bisa juga arang sekam. Fungsi media tanam hidroponik adalah sebagai penyangga atau penahan agar bibit tanaman dapat tumbuh dengan tegak. Nantinya kalian juga perlu mengkontrol sistem sirkulasi air untuk melihat kelancaran alirannya.
 
Penggunaan sistem wick, ducth backet, atau drip adalah pilihan yang cocok untuk menanam cabai hidroponik. Hal ini dikarenakan terdapat ruang yang cukup besar sebagai tempat pertumbuhan akar, terutama pada saat tanaman berumur 3 bulan. Jumlah akar ini tidak sesuai bila ditempatkan pada sistem hidroponik yang lainnya, misalnya NFT atau DFT.
 
4. Proses Penanaman
Proses menanam cabai hidroponik yaitu dengan memindahkan bibit tanaman. Tahap pindah tanam ini dilakukan saat bibit sudah berumur 25-30 HSS. Pada usia tersebut, cabe siap dipindahkan ke sistem tanam hidroponik. Berikut adalah langkah-langkah pemindahan yang bisa Anda ikuti
 
Cara melakukan pindah tanam yaitu pertama, potong tiap kotak rockwol agar terpisah antar bibit. Lalu pindahkan rockwool pada sistem wadah hidroponik (netpot atau botol) yang sudah berisi media tanam.
 
Kalian harus memastikan air nutris dalam media hidroponik ini berjalan optimal. Tambahkan nutrisi AB Mix Infarm agar tanaman cabai dapat tumbuh maksimal. Pastikan juga area hidroponik yang ditanam mendapatkan cukup sinar matahari, tetapi jangan sampai terkena air hujan.
 
Pada umumnya tanaman hidroponik diletakkan dalam greenhouse, jika tidak mempunyainya kalian bisa memberikan plastik pada atap atas agar terlindungi dari hujan. Penempatan digreen house ini bertujuan untuk mengurangi serangan hama pada tanaman. 
 
5. Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi tanaman ini menjadi suatu hal yang wajib diperhatikan saat menanam cabai hidroponik. Nutrisi ini sangat diperlukan agar tanaman mendapatkan asupan kebutuhan unsur hara, sehingga tanaman dapat tumbuh optimal.
 
Pada awal pemindahan ke sistem hidroponik, nutrisi yang diperlukan tanaman cabe adalah AB Mix Infarm dengan ukuran sebesar 800 ppm. Larutkan nutrisi AB Mix tiap 5 ml A dan 5 ml B dalam satu liter air. Gunakan alat ukur TDS meter untuk melakukan pengecekan ppm secara akurat. Perlu juga mengecek pH air menggunakan alat ukut pH meter.
 
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman hidroponik tetap sama dengan penanaman konvensional Pemeliharaan tanaman hidroponik yang utama meliputi pemberian nutrisi, pengajiran, dan pencegahan HPT.
 
Pengajiran dilakukan pada tanaman yang kurang lebih berumur 1 minggu atau memiliki tinggi kurang lebih 20 cm dengan menggunakan tongkat bambu. Ajir berfungsi sebagai media penopang tanaman agar dapat tumbuh tegak. 
 
Perawatan yang teratur akan membuat tanaman tumbuh subur. Jika muncul hama dan gulma segera lakukan penyemprotan pestissida dan penyiangan. Lebih disarankan penggunaan pestisida yang berbahan organik.
 
 
7. Panen
Cabai dapat dipanen setelah berumur 80 sampai 90 hari. Tetapi agar lebih efektifnya, panen dilakukan setelah cabai berwarna merah dan memilik sedikit garis hijau. Kalian dpaat melakukan panen cabai hidroponik saat pagi dan sore. Jika panen dilakukan pada siang hari, maka buah cabai yang dihasilkan akan rusak atau bobot turun.

Artikel Trending