.
.
Menyiram tanaman hias di pot adalah suatu hal yang remeh bagi sebagian besar orang. Tetapi, bagi pemula ini bisa menjadi tantangan, karena terkejut dengan banyaknya penyiraman yang dibutuhkan oleh tanaman hias di pot.
Pada dasarnya, media tanam di pot memang jauh lebih cepat mongering daripada di tanah, hala ini terganting pada komposisi media tanam untuk menahan dan melepaskan airnya. Jika salah dalam melakukan penyiraman, maka akan berakibat fatal bagi pertumbuhan tanaman.
Baca Juga: 10 Tanaman Beracun Bagi Kucing, Waspadai
Aturan Menyiram Tanaman Hias di Pot
1. Pertimbangkan Ukuran Pot
Pada dasarnya jumlah tanah yang terbatas didalam pot menyebabkan cepat kering. Logikanya, jika ukuran pot kecil maka tanah akan semakin cepat mengering. Sehingga frekuensi penyiraman akan lebih banyak dilakukan dan perlu sering periksa kelembapan media tanamnya.
Apabila menggunakan pot dengan ukuran lebih besar, maka volume tanah akan semakin banyak sehingga mampu menjaga kelembapan lebih lama. Namun, jangan memilih pot yang terlalu besar karena dapat memperlambat pertumbuhan tanaman.
Perlu juga untuk memperhatikan ukuran pertumbuhan tanaman saat akan memilih pot. Selain ukurannya, bahan pot juga berpengaruh terhadap frekuensi penyiraman. Pot tanah liat atau pot terakota dikenal lebih cepat kering daripada bahan lainnya. Pot logam juga dapat mengering dengan cepat, karena tanah memanas terkena sinar matahari.
2. Drainase Tanaman
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menanam di pot adalah drainase tanaman. Hal ini sangat penting, mengingat ini akan berdampak pada pertumbuhan tanaman hias. Drainase bisa dikatakan sebagai kunci kesehatan tanaman hias.
Sebagian besar tanaman tidak ingin air terlau lama menggenangi media tanam, ini akan berakibat tanaman menjadi layu dan mati. Pastikan saat memilih pot, sudah membuat lubang-lubang drainase sehingga air tidak akan menggenang saat melakukan penyiraman. Penting juga untuk mengangkat pot untuk memastikan air mengalir bebas dan lubang tidak tersumbat.
3. Periksa Media Tanam Dalam Pot
Mengidentifikasi media tanam yang kering tidak hanya sekedar penagamatan melalui mata. Hal ini mungkin saja membuat kalian tertipu. Pada dsarnya, media tanam bagian atas yang terlihat kering, belum tentu mongering sepenuhnya. Maka dari itu, perlu memeriksa tingkat kelembapan dengan cara yang lebih detail.
Menempelkan jari ke dalam tanah dapat membantu mengetahui tingkat kelembapan media tanam di dalam pot. Sangat umum bagi pot untuk terlihat kering di permukaan tetapi sebenarnya masih lembap di bawah, atau tanah terlihat lembap padahal sebenarnya lembap di permukaan tetapi mengering sampai ke bawah, dan kelembapan di atas permukaan tersebut dapat dengan cepat menguap.
Baca Juga: Media Tanam Organik yang Bisa Buat Tanaman Kamu Subur Maksimal
Saat memasukkan jari atau mengorek-orek media tanam, dapat merasakan kelembapan yang tidak dapat dilihat oleh mata, sehingga dapat memutuskan untuk proses penyiraman. Media tanam yang terlalu lembab bisa mengakibatkan busuk akar.
4. Menyiram Secara Merata
Saat melakukan proses penyiraman, perlu memastikan agar media tanam tersiram secara merata. Apabila menyiram hanya bagian atas saja atau tidak menyeluruh, maka pertumbuhan akar tidak akan maksimal, ini dikarenakan akar tidak mampu memanfaatkan nutrisi dan kelembapan tanah dengan baik. Pastikan untuk menyiram secara merata keseluruh bagian media tanam di dalam pot. Siram secara peralahan dan amati sampai air keluar dari lubang drainase.
5. Pemilihan Waktu Penyiraman
Pemilihan waku penyiraman menjadi salah satu kunci dalam proses pertumbuhan tanaman hias. Jangan menyiram tanaman saat siang hari yang panas, Hal ini membuat adanya penguapan air sebelum dimanfaatkan oleh tanaman. Penyiraman siang hari juga berpotensi terjadinya stress pada tanaman.
Waktu terbaik untuk menyiram tanaman dalam pot adalah di pagi hari, karena dapat memberikan banyak waktu bagi tanaman untuk menyerap kelembapan sebelum teriknya siang hari dan terjadi penguapan. Tanaman juga dapat disiram pada larut malam ketika suhu juga lebih dingin, namun hal itu memnbuat air yang masuk ke dedaunan tidak akan mengering dan meningkatkan potensi penyakit jamur.
6. Targetkan Bagian Tanaman Hias yang Butuh Air
Saat menyiram tanaman, pastikan kalian menyiram bagian yang memang membutuhkan air lebih. Salah satu yang terpenting adalah bagian akar tanam. Menyiram bagian media tanam berarti menargetkan penyerapan air oleh akar, sehingga akar dapat memanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Namun, beberepa orang juga hanya fokus menyiram bagian dedaunannya saja. Hal ini justru membuat tanaman terserang jamur dan bahkan terbakar saat siang hari.
7. Mengenal Karakteristik Tanaman Hias
Penyiraman yang rutin bukanlah solusi untuk merawat tanaman hias. Tiap jenis tanaman hias memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses perawatannya. Maka dari itu, perlu untuk mempelajari terhadap tanaman hias yang kalian punya. Kalian perlu untuk memahami sifat tanaman dan tingkat kelembapan apa yang dibutuhkan, karena beberapa tanaman tidak dapat mentolerir kekeringan sementara yang lain lebih dapat menerima.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.