Wajib Paham, 7 Jenis Hama Pengganggu Tanaman Hidroponik
Infarm
09 November 2024
.
1132
.
Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Metode ini bisa menjadi solusi bagi kalian yang tidak memilki lahan luas untuk menanam.
Meskipun begitu, menanam secara hidroponik belum tentu pertumbuhannya akan selalu terhindar dari hama dan penyakit. Apalagi, jika penempatan media hidroponik tanpa naungan atau atap. Serangan hama dan penyakit ini bisa menurunkan mutu dan hasil produksi sayuran hoidroponik.
Untuk mendeteksi adanya serangan hama pada hidroponik, perlu adanya pengecekan secara rutin. Sebelum melakukan hal ini, perlu mengetahui jenis-jenis hama yang dapat menyerang tanaman hidroponik. Berikut ulasan singkat jenis hama pada tanaman hidroponik.
Thrips merupakan salah satu hama tanaman hidroponik yang memiliki tubuh berwarna cokelat kekuningan. Hama ini hidup secara berkelompok dan biasa menghisap nutrisi pada bunga dan daun tanaman.
Munculnya thrips pada tanaman dapat ditandai dengan adanya bitnik hitam dan kuning dipermukaan daun bagian bawah. Hama ini akan membuat lubang pada daun dan memasukkan telur nya ke dalam daun.
Untuk pengendaliannya kalian bisa menggunakan campuran organic dari bawang putih halus dan air, lalu tinggal disemprotkan saja. Jika ingin praktis, bisa menggunakan pestisida nabati dari Infarm.
2. Ulat Daun
Tanpa disadari, ulat daun menjadi salah satu hama yang menimbulkan kerugian besar pada tanaman hidroponik. Cara kerja hama ini yaitu denga memakan dan melubangi bagian daun tanaman. Tentu hal ini akan menganggu proses fotosintesis tanaman.
Jenis hama ulat yang menyerang tanaman hhidroponik diantaranya ulat grayak, ulat crosi, ulat daun kubis, dan ulat tanah. Untuk mengatasi serangan hama ulat yaitu dengan cara sanitasi lingkungan. Selain itu dapat juga menggunakan pestisida naati sesuai dosis yang berlaku.
3. Semut
Selain bermanfaat untuk musuh alami, ternyata semut bisa menjadi hama. Secara umum, semut bisa menyerang tanaman hidroponik. Gejala yang timbul bisa terlihat seperti pertumbuhan tanaman tidak normal, mudha layu, dan menjadi kuning, dan rontok.
Untuk mengendalikan serangan semut pada tanaman hidroponik, lebih disarankan menggunakan bahan-bahan alami seperti perasan kulit jeruk, kayu manis, cengkeh, bubuk cabai, dan daun mint.
4. Kutu Kebul
Kutu kebul atau Bemisia tabaci merupakan hama tanaman hidroponik yang menimbulkan kerusakan cukup besar. Hama ini dapat menjadi vector virus dan penyebab pertumbuhan jamu yang merupakan asal usul penyakit embun jelas.
Hama kutu kebul memiliki ukuran yang kecil dan berwanra putih. Hama ini dapat hidup secara kelompok yang berada dibawah permukaan daun. Cara kerjanya yaitu dengan menyerap cairan tanaman dan mengeluarkan cairan manis yang dapat merangsang munculnya embul jelaga dan jamur.
Pengendalian hama kutu kebul dapat dilakukan dengan beberapa cara alternatif, seperti hindari lingkungan lembab, hindari tanaman rimbun, serta menyemprotkan pestisida nabati pada bagian bawah daun dan batang
5. Lalat Buah
Lalat buah merupakan spesialis hama yang menyerang tanaman buah pada hidroponik. Serangan ini bisa mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Hal ini disebabkan serangan lebih banyak menyerang langsung pada buah tanaman.
Gejala yang ditimbuljan yaitu muncul bintik-bintik hitam kecil pada again kulit buah, adanya perubahan warna menjadi kuning, dan buahnya rontok sebelum matang. Untuk pengendaliannya bisa menggunakan jebakan dari botol, dengan ditambahkan cairan petrogenol.
6. Belalang
Belalang menjadi salah satu hama yang harus diperhatikan. Hal ini karenadapat menyebabkan kualitas produksi tanaman hidroponik menjadi menurun dengan rata-rata 25% setiap bulan. Gejala kerusakan yang muncul dari hama belalang yaitu sisa-sisa daun yang dimakannya daun akan terlihat berlubang. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara meletakkan dalam greenhouse, penggunaan musuh alami, dan penyemprotan pestisida nabati
7. Tungau Tanaman
Tungau menjadi salah satu hama yang sering dilewatkan karena ukurannya yang kecil. Hama ini sering bersembunyi di daun bagian bawah. Biasanya menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun, sehingga permukan daun menjadi rusak dan menghambat fotosintesis.
Serangan hama tungau ditandai dengan munculnya bintik-bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan akan melebar dan berubah menjadi kecokelatan kehitaman. Daun tanaman menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, membentuk seperti sendok terbalik. Untuk pengendaliannya bisa menyemprotkan pestisida nabati Infarm secara rutin.
Dapatkan update artikel pilihan setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram "Berkebun Bersama Infarm", caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.