.
.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses fisiologi yang ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.
Untuk mendukung tersedianya unsur hara dalam sebuah tanaman dapat dilakukan dengan pemberian mulsa organik. mulsa organik dapat berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang kering, dan dimanfaatkan lagi untuk menyuburkan tanaman.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Cara penggunaan Pupuk NPK Agar Tanaman Tumbuh
Apa Itu Mulsa Organik
Mulsa adalah material penutup tanaman yang berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik. Salah satu jenis mulsa yang mudah didapat dan tersedia serta ramah lingkungan adalah mulsa organik.
Mulsa organik tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan karena bahan dasarnya alamiah, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman, dan alang-alang.
Tujuan Penggunaan Mulsa Organik
Penggunaan mulsa organik dapat membantu dalam memperbaiki struktur tanah karena menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Selain itu penggunaan mulsa organik membantu memperbaiki aerase dan drainase tanah.
Penggunaan mulsa organik merupakan alternatif yang tepat karena mulsa organik terdiri dari bahan organik sisa tanaman (serasah padi, serbuk gergaji, batang jagung), pangkasan dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki kesuburan, struktur dan secara tidak langsung akan mempertahankan agregasi dan porositas tanah, sehingga tanah akan lebih mudah mempertahankan cadangan airnya.
Penutupan tanah dengan bahan organik yang berwarna muda dapat memantulkan sebagian besar dari radiasi matahari, menghambat kehilangan panas karena radiasi, meningkatkan penyerapan air dan mengurangi penguapan air di permukaan tanah.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Ini Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Nasi Basi
Cara Penggunaan Mulsa Organik
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menggunakan mulsa organik pada tanaman, antara lain:
- Bersihkan area sekitar tanaman dari gulma dan rumput.
- Lapisi bagian dasar tanaman dengan lapisan tipis tanah, jika perlu.
- Tumpuk mulch organik secara merata sekitar tanaman hingga ketinggian sekitar 2-3 inci.
- Pastikan untuk menjauhkan mulch dari batang tanaman sekitar 1-2 inci agar tidak memicu kerusakan pada bagian bawah tanaman.
- Tambahkan lapisan tambahan mulch sebagai pengganti lapisan yang hilang seiring waktu.
Penggunaan mulch organik dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan membatasi pertumbuhan gulma, serta memberikan nutrisi tanaman melalui proses pembusukan.
Kelebihan dan Kekurangan Mulsa Organik
Penggunaan mulsa organik dalam sebuah budidaya memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Untuk konservasi tanah dengan menekan laju erosi.
2. Menghambat tumbuhnya gulma.
3. Memiliki efek dapat menurunkan suhu tanah.
4. Dapat diperoleh dengan mudah dan murah.
5. Dapat memberikan tambahan bahan organik tanah karena mudah melapuk setelah rentang waktu tertentu.
Namun, terdapat Kekurangan dalam penggunaan mulsa organic, diantaranya
1. Dapat menyebabkan timbulnya cendawan pada kelembaban yang tinggi.
2. Tidak tersedia sepanjang musim tanam.
3. Hanya tersedia di sekitar lahan budidaya.
4. Tidak dapat digunakan lagi untuk masa tanam berikutnya.
Perbedaan Mulsa Organik dan Anorganik
Mulsa adalah bahan yang ditempatkan di atas tanah sebagai pelindung dan peningkatan kualitas tanah. Mulsa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mulsa organik dan mulsa anorganik.
1. Mulsa organik
Mulsa organik adalah mulsa yang terbuat dari bahan alami seperti serbuk gergaji, daun, dan ampas tebu. Mulsa organik mempercepat proses pembusukan dan memasukkan unsur hara ke dalam tanah, sehingga memperbaiki kualitas tanah.
2. Mulsa anorganik
Mulsa anorganik adalah mulsa yang terbuat dari bahan buatan seperti plastik atau geotextile. Mulsa ini tidak mempercepat proses pembusukan dan tidak memasukkan unsur hara ke dalam tanah. Namun, mulsa ini efektif melindungi tanah dari erosi dan mempertahankan kelembaban tanah.
Kesimpulannya, mulsa organik dan anorganik berbeda dalam bahan baku dan manfaat yang diberikan pada tanah. Pemilihan mulsa tergantung pada tujuan dan kebutuhannya.