Apakah sobat Infarm tau, cara budidaya tanaman tanpa tanah?
Sekarang menanam ga perlu ribet pakai tanah lagi, kalian bisa menggunakan air atau yang disebut hidroponik.
Penanaman Hidroponik sudah terkenal di Indonesia sejak 1980-an. Sejak saat itu teknik penanaman tanpa tanah ini mulai digemari oleh masyarakat, hal tersebut juga seimbang dengan hasil produksi yang tinggi. Hidroponik menjadi salah satu inovasi dalam pertanian masa depan.
Budidaya tanaman hidroponik menjadi solusi berkebun dilahan sempit atau urban farming. Selain dapat mengehemat ruang, teknik ini juga praktis dan tentunya lebih hemat. Keunggulan dari hidroponik adalah lebih irit dalam penggunaan air, serta lebih cepat masa panen dibandingkan pertanian konvesional.
Dalam sebuah penanaman perlu adanya media. Pada dasarnya sistem hidroponik tentunya tidak menggunakan media tanah. Agar tanamanmu tumbuh dengan baik, maka perlu penggunaan media tanam yang sesuai. Terdapat bermacam-macam jenis media tanam yang bisa kalian pakai dalam teknik hidroponik. Berikut beberapa macam media tanam hidroponik.
Sobat Infarm pasti kenal sama media satu ini. Tisu merupakan salah satu media hidroponik yang mudah ditemukan. Biasanya media Tisu digunakan untuk proses penyemain benih sebelum dipindahkan ke media tanam aslinya
Namun, seiring berjalannya waktu penggunaan tisu dapat digunakan dalam proses hidroponik. Tisu memiliki tekstur yang mampu menyerap air secara tinggi. Kemampuan tersebut cocok dalam sistem hidroponik yang haus bisa menyerap nutris secara efektif.
2. Arang Sekam
Arang sekam memiliki banyak kelebihan sebagai media tanam. Olahan limbah gabah ini merupakan media tanam organik yang memiliki daya ikat air sangat bagus, kandngan pH netral, hingga steril dari bakteri ataupun cendawan.
Tanaman yang cocok untuk media tanam ini yaitu tomat, timun, hingga paprika. Media arang sekam sangat mudah ekonomi, serta lebih ramah lingkungan. Namun penggunaan arang sekam tidak dapat dalam jangka panjang, hanya bisa digunakan 2 kali saja.
3. Cocopeat
Serabut kelapa biasanya dibuang percuma oleh pedagang buah dipasar. Padahal , sobat Infarm dapat memanfaatkan serabut kelapa sebagai media tanam atau yang biasa disebut cocopeat. Dalam penggunaannya sabut kelapa harus dihaluskan terlebuh dahulu.
Kemampuan penyerapan air yang tinggi dan mempunyai kadar pH yang stabil menjadikan cocopeat cocok untuk digunakan media tanam. Pada umumnya media cocopeat sering dicampur arang sekam dengan perbandingan 1:1. Tujuan percampuran tersebut adalah untuk meningkatkan pasokan oksigen yang memilik pengaruh dalam porses aerasi, sehingga mmeberikan pertumbuhan tanaman yang maksimal
4. Rockwool
Rockwool merupakan media hidroponik yang paling banyak digunakan. Media ini terbuat dari batu gunung berapi yang dilelehkan, seperti batu basalt. Rockwool memiliki kemampuan menahan air sehingga pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi jadi lebihb baik.
Struktur serat pada rockwool mampu menopang batang dan akar tanaman dengan kuat, sehinga mampu menjaga tanaman tetap tegak. Namun, media ini mempunyai pH yang tinggi bagi beberapa jenis tanaman, sehinga perlu perlakua khusus sebulum dijadikan media tanam.
5. Kerikil
Batu kerikil biasa digunakan pada media tanaman hias, selain mempercantik tanaman media ini dapat membantu pertumbuhan tanaman kalian. Batu kerikil mempunyai banyak pori yang bisa membantu pengedaran udara dan unsur hara, serta membantu pertumbuhan akar pada tanaman
Namun, batu kerikil sulit untuk mengikat air, sehingga Sobat Infarm perlu melakukan penyiraman secara intensif.
Nah, itu tadi udah Minfarm kenalin sama media tanam hidroponik super hemat yang bisa kamu gunukan. Namun masing-masing media tanam memiliki perawatan yang berbeda.
Dapatkan update artikel pilhan dan sharing tanaman setiap hari dari Infarm.id. Mari bergabung di Grup Komunitas Telegram “Berkebun Bersama Infarm”, caranya klik link https://t.me/berkebunbersamainfarm, kemudian join. Anda harus install aplikasi telegram terlebih dahulu di ponsel.